Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fenomena Alam

Angin Monsun Australia dan Posisi Matahari Picu Suhu Dingin di Pulau Jawa

Foto : ANTARA/Asep Fathulrahman

potensi gelombang tinggi dan hujan deras l Petugas Stasiun Meteorologi Maritim Serang menunjukkan peta potensi pembentukkan siklon di Samudera Pasifik dan bisa memicu hujan deras serta gelombang tinggi di Indonesia di Serang, Banten, Kamis (11/7). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menerbitkan peringatan adanya potensi gelombang tinggi dan hujan deras disertai petir pada 11 - 12 Juli 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di perairan selatan Banten dan ­Samudera Hindia.

A   A   A   Pengaturan Font

Puncak Kemarau

BMKG mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Jawa Tengah bagian selatan untuk mewaspadai penurunan suhu udara pada puncak musim kemarau karena dapat mengakibatkan daya imun menurun.

"Suhu udara minimum diprediksi terus menurun, dari beberapa hari lalu tercatat 26 derajat Celcius, saat ini menjadi 23 derajat Celcius sehingga udara terasa dingin, dan diprediksi akan mencapai puncak minimumnya pada bulan Agustus nanti," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.

Menurut dia, penurunan suhu udara tersebut berkaitan dengan datangnya puncak musim kemarau yang dipengaruhi oleh angin Monsoon Australia.

Terkait dengan musim angin timuran, dia memperkirakan kecepatan angin yang bertiup di wilayah perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mengalami peningkatan. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top