Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Angdes di Lebak Dilarang Naikkan Penumpang di Atap Kendaraan

Foto : ANTARA/Mansur

Angkutan pedesaan atau angdes tengah menunggu penumpang di Terminal Bus Mandala Rangkasbitung.

A   A   A   Pengaturan Font

RANGKASBITUNG - Sopir angkutan pedesaan (Angdes) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilarang menaikkan penumpang di atap kendaraan karena bisa menimbulkan kecelakaan.

"Kami menerima laporan seorang penumpang angdes terjatuh di atap kendaraan jurusan Rangkasbitung - Banten Selatan," kata Julyani, seorang petugas Terminal Bus Mandala Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
Petugas Terminal Bus Mandala Rangkasbitung selalu mengingatkan agar sopir tidak membawa penumpang di atap kendaraan.

Sebab, petugas Terminal Bus Mandala Rangkasbitungmendapatkan teguran dari Kementerian Perhubungan setelah terekam CCTV adanya penumpang di atap kendaraan angdes.
"Pengemudi menaikkan penumpang di atap kendaraandi luar terminal, sehingga tidak terawasi," katanya menambahkan.
Namun demikian, pihaknya melarang angdes menaikkan penumpang di atap kendaraan, karena dapat membahayakan keselamatan mereka.
Kebanyakan angdes yang menaikkan penumpang di atap kendaraan terdapat jurusan Banten Selatan.
"Kami minta sopir agar mematuhi larangan menaikkan penumpang di atap kendaraan, karena membahayakan itu," kata Julyani.

Menurut dia, penumpang angdes yang menuju beberapa ke kecamatan di Banten Selatan agar bersabar dan tidak naik di atap kendaraan.
Saat ini, kendaraan angdes yang melayani beberapa daerah cukup banyak sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkan angkutan.
Bahkan, pihaknya juga menambahkan angkutan Damri untuk melayani trayek ke pedesaan di Kabupaten Lebak.
"Kami minta penumpang lebih baik naik di atas tempat duduk kendaraan agar perjalanan lancar,aman, nyaman dan selamat sampai tujuan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Agus (50) sopir angdes mengatakan pihaknya kini mematuhi larangan naik di atap kendaraan karena membahayakan penumpang.
"Kami tidak menaikkan penumpang di atap kendaraan dan jika penuh kunci pintu ditutup,"kata Agus. Ant

Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top