Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Ekspor | Neraca Perdagangan pada Oktober 2021 Surplus 5,73 Miliar Dollar AS

Andalkan SDA, Posisi Tawar RI Lemah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Tauhid menegaskan pemerintah perlu mengakui bahwa tongkat estafet Presidensi G20 itu karena populasi dan pasar Indonesia memang banyak. Jika mengacu pada produk domestik bruto (PDB), saat ini RI berada di urutan ketujuh. Pada 2040, RI ditargetkan menembus peringkat empat besar.

Namun, kata dia, untuk menentukan arah perekonomian dunia tidak bisa hanya dari situ. "Artinya, selain pasar yang besar, tenaga kerja kita juga banyak, akan tetapi bukan pekerja ahli yang mampu menggunakan teknologi tinggi. Namun, yang bekerja itu di industri padat karya. Selain pekerja yang banyak, pasar yang besar dan ekpor komoditas tambang tak ada lagi yang bisa diandalkan oleh kita," tegas Tauhid.

Tantangan Global

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan G20 merupakan forum koordinasi kebijakan yang lahir sebagai respons terhadap krisis ekonomi pada 1998-1999. Kelompok tersebut merepresentasikan 85 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan dunia, 80 persen investasi global dan 2/3 populasi penduduk dunia.

Indonesia menjadi bagian dari forum ini sejak awal dibentuk karena negara G7 melihat bahwa upaya penyelesaian krisis tidak akan efektif tanpa keterlibatan negara ekonomi berkembang yang terdampak oleh krisis tersebut. Menjadi Presidensi G20 adalah sebuah kehormatan sekaligus harapan bagi Indonesia untuk turut andil mencari exit policy dari pandemi Covid-19.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top