Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cryptojacking

Ancaman Baru di Ruang Digital

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kekhawatiran itu kini menjadi lebih nyata dengan munculnya serangan CryptoJacking besar-besaran ke seluruh dunia yang menargetkan pengguna router mikrotik pada 31 Juli 2018, sementara serangan ini mulai dirasakan Indonesia baru-baru ini.

Dalam dunia router, mikrotik sudah sangat familiar bagi pengguna internet di Indonesia sebagai sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network.

Sebagai penyedia solusi murah untuk fungsi router, tidak heran jika pengguna mikrotik di Indonesia cukup besar terutama di Pulau Jawa dan Bali. Jadi sudah sepatutnya pengguna di Indonesia lebih berhati-hati, mengingat jumlah Mikrotik yang berhasil disusupi mencapai lebih dari 200.000 perangkat.

Maraknya serangan CryptoJacking pada router mikrotik mendapat perhatian khusus dari Technical Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia, Yudhi Kukuh. "Operasi Cryptojacking yang mengincar mikrotik sebenarnya sudah berlangsung sejak akhir bulan lalu, namun pengguna di Indonesia baru merasakan dampaknya saat ini dimulai dengan melambatnya akses internet. Problem utamanya disebabkan oleh sistem operasi mikrotik yang belum di update akibat keteledoran pengguna yang lupa memperbaruinya. Untuk kasus serangan ini, bisa dibayangkan bila sebuah router sudah terinfeksi maka seluruh komputer yang ada di jaringan akan mudah terinfeksi," jelas Yudi, di Jakarta belum lama ini.

Serangan ke router Mikrotik disebabkan oleh kerentanan lama yaitu CVE-2018-14847 yang mempengaruhi router Mikrotik. Pelaku menggunakan akses itu untuk mengubah konfigurasi lalu menyuntikkan salinan skrip penambangan cryptocurrency Coinhive atau CryptoLoot di web browser pengguna.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top