Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anak Keluarga Mapan Bisa Terkena Stunting, Mengapa Demikian?

Foto : ANTARA/Yusuf Nugroho

Pengukuran intervensi serentak pencegahan stunting di Kudus, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

Stunting biasanya disebabkan oleh kerawanan pangan, kurangnya perawatan, praktik pemberian makan yang tidak benar, pemberian makanan tidak sesuai jadwal atau asupan nutrisi yang tidak memadai, sanitasi yang buruk, dan layanan kesehatan yang tidak memadai.

Namun, studi terbaru Survei Status Gizi nasional 2021 yang melibatkan 23.957 anak menunjukkan bahwa faktor penyebab stunting di kelompok ekonomi menengah ke atas ini terjadi karena kurangnya waktu untuk menyusui sehingga memengaruhi gizi anak.

Menurut hasil survei kesehatan yang terbaru, kondisi stunting terbanyak (40,4%) dialami anak pada usia 12-23 bulan. Pada rentang usia ini, orang tua umumnya telah kembali sibuk dengan rutinitas pekerjaannya meski anak masih memerlukan pola asuh yang benar dalam mencukupkan gizinya.

Menyusui secara eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun merupakan salah satu faktor penting untuk mencegah stunting. Masalahnya, Ibu yang bekerja mungkin memiliki waktu menyusui lebih sedikit karena tuntutan pekerjaan. Belum lagi jika mereka mengalami stres akibat kesibukannya pekerjaannya. Ini dapat memengaruhi produksi ASI.

Selain itu, anak yang kedua orang tuanya bekerja biasanya mengandalkan pengasuh untuk merawat anak mereka. Sementara tidak banyak pengasuh anak yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang kompeten dalam memberikan makanan bergizi dan stimulasi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top