Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Amerika Serikat Berhenti Berbagi Data Kekuatan Nuklir dengan Russia

Foto : ANTARA/KEMENTERIAN LUAR NEGERI/FLICKR

Bendera Amerika Serikat dan Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

Memerlukan Verifikasi

Perjanjian START, yang mulai berlaku pada 2011, membatasi masing-masing pihak untuk tidak memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan, dan hal itu memerlukan serangkaian langkah verifikasi seperti pemeriksaan di tempat.

Karena ketegangan antara kedua negara tetap tinggi, Presiden Russia, Vladimir Putin, mengumumkan penangguhan Moskwa dari perjanjian itu dalam pidato kenegaraan tahunannya pada 21 Februari, hanya beberapa hari sebelum peringatan pertama dimulainya perang Russia di Ukraina.

Sebelumnya, Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, mengatakan Russia telah menjadikan Belarus sebagai sandera nuklir, menyusul keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus.

Langkah yang disebut Danilov mengarah ke destabilisasi internal negara tersebut memaksimalkan tingkat persepsi negatif dan penolakan publik terhadap Russia dan Putin di antara masyarakat Belarus. "Kremlin menjadikan Belarus sebagai sandera nuklir," cuit Danilov melalui Twitter.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top