Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral

Amerika Serikat Akan Luncurkan Proyek Infrastruktur Global

Foto : TANG CHHIN SOTHY/AFP

RENCANA INVESTASI AS I Pemandangan Stadion Nasional Morodok Techo, yang didanai oleh bantuan hibah Tiongkok di bawah kerja sama Belt and Road Initiative, saat upacara serah terima Stadion di Phnom Penh, Kamboja, beberapa waktu lalu. AS berencana untuk berinvestasi pada lima hingga 10 proyek infrastruktur besar di seluruh dunia sebagai bagian dari inisiatif kelompok negara-negara G-7 yang lebih luas untuk melawan Belt and Road Initiative Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS), pada Januari 2022, berencana untuk berinvestasi pada lima hingga 10 proyek infrastruktur besar di seluruh dunia sebagai bagian dari inisiatif kelompok negara-negara G-7 yang lebih luas untuk melawan Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok.

"Delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh Deputi Penasihat Keamanan Nasional, Daleep Singh, mengidentifikasi setidaknya 10 proyek yang menjanjikan di Senegal dan Ghana selama kunjungan pekan lalu," kata salah satu pejabat senior Amerika Serikat, Senin (8/11).

Para pejabat bertemu dengan para pemimpin pemerintah dan sektor swasta saat mereka mencari proyek yang akan didanai di bawah inisiatif Build Back Better World (B3W) yang diluncurkan oleh negara-negara demokrasi kaya G-7 pada Juni.

"Rencana dapat diselesaikan selama pertemuan G-7 pada bulan Desember. Delegasi Amerika Serikat mengunjungi Ekuador, Panama, dan Kolombia selama tur serupa pada bulan September, dan yang lain akan mengunjungi Asia sebelum akhir tahun," tambah pejabat itu tanpa menyebutkan negara Asia tertentu.

"Inisiatif G-7 Build Back Better World bertujuan mempersempit 40 triliun dollar AS dalam investasi infrastruktur yang akan dibutuhkan negara-negara berkembang pada tahun 2035 dan memberikan alternatif untuk praktik pinjaman bermasalah oleh Tiongkok," kata para pejabat.

Menurutnya, AS akan menawarkan negara-negara berkembang "berbagai" alat keuangan AS, termasuk saham ekuitas, jaminan pinjaman, asuransi politik, hibah, dan keahlian teknis untuk fokus pada iklim, kesehatan, teknologi digital, dan kesetaraan gender.

Proyek Unggulan

Upaya tersebut, tambah pejabat itu, berusaha untuk mengidentifikasi proyek-proyek unggulan yang dapat diluncurkan pada awal tahun depan.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Emily Horne, mengatakan Singh bergabung di Afrika oleh Alexia Latortue, Wakil Kepala Eksekutif Millennium Challenge, dan Travis Adkins, Wakil Asisten Administrator untuk Afrika di Keuangan Pembangunan Internasional AS.

Dia menambahkan, Presiden AS, Joe Biden, berusaha untuk memajukan inisiatif selama pertemuan di sela-sela konferensi iklim PBB COP26 dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan mitra G-7 lainnya.

Pejabat pemerintah mengatakan pejabat senior di Senegal dan Ghana menyambut jaminan AS bahwa tidak seperti Tiongkok, bahwa tidak akan membuat perjanjian kerahasiaan atau perjanjian jaminan yang dapat mengakibatkan penyitaan pelabuhan atau bandara di kemudian hari.

Proyek yang dibahas termasuk mendirikan pusat pembuatan vaksin untuk Afrika Barat di Senegal, memperkuat pasokan energi terbarukan, meningkatkan pinjaman untuk bisnis milik perempuan, dan mempersempit kesenjangan digital.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top