Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Amerika Kembali Keluarkan Sanksi Ekonomi Baru terhadap Tiongkok

Foto : AFP/STEPHEN SHAVER

memicu kemarahan warga I Seorang Uyghur di restoran baru-baru ini di “Desa Xinjiang” Beijing. Pemerintah meruntuhkan jalan restoran minoritas Muslim, yang memicu kemarahan lebih dari 1.000 warga.

A   A   A   Pengaturan Font

Melarang Impor

Beberapa bisnis AS telah menyuarakan kegelisahan tentang Undang- Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur, yang melarang impor semua barang dari wilayah tersebut kecuali perusahaan menawarkan bukti yang dapat diverifikasi bahwa produksi tidak melibatkan perbudakan. Xinjiang adalah sumber utama kapas, dengan perkiraan 20 persen pakaian yang diimpor setiap tahun ke AS termasuk beberapa bahan dari wilayah tersebut.

Pemerintah AS mengatakan lebih dari satu juta orang Uyghur dan Muslim berbahasa Turki lainnya dipenjara di kamp-kamp dalam upaya untuk mencabut tradisi budaya Islam mereka dan secara paksa mengasimilasi mereka ke dalam mayoritas Han di Tiongkok. Beijing menggambarkan situs tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan dan mengatakan seperti banyak negara Barat, mereka berusaha untuk mengurangi daya pikat Islam radikal menyusul serangan mematikan.

AS telah menggambarkan kampanye itu sebagai genosida, bersama dengan Australia, Inggris, dan Kanada, telah merencanakan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun depan karena masalah tersebut. Pemerintahan Biden pada Kamis melepaskan serangkaian sanksi baru atas pengawasan di Xinjiang, di mana kelompok-kelompok hak asasi mengatakan Tiongkok telah menyiapkan teknologi baru kecerdasan buatan, dan pelacakan DNA untuk mengawasi orang-orang Uyghur.

Perusahaan yang terkena sanksi Departemen Keuangan termasuk SZ DJI Technology, sejauh ini merupakan produsen drone konsumen terbesar di dunia dari jenis yang digunakan dalam pembuatan film dan fotografi udara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top