Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Amartha-IFC Salurkan Modal Kerja Rp3 Triliun bagi Perempuan Pengusaha Ultra Mikro

Foto : istimewa

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha bersama Riccardo Pulliti, Regional Vice President dari IFC untuk Asia dan Pasifik menandatangani dokumen kerja sama Amartha dengan IFC.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang berfokus pada penyediaan akses keuangan inklusif bagi UMKM akar rumput, mengumumkan kolaborasi strategis dengan International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan anggota World Bank Group.

Melalui kolaborasi ini, Amartha dan IFC menyalurkan modal kerja hingga Rp3 triliun yang akan disalurkan sebagai permodalan produktif bagi perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder and CEO Amartha menjelaskan, pihaknya menyambut baik kolaborasi strategis dengan IFC. Kolaborasi ini sejalan dengan bisnis model yang dilakukan Amartha dalam mengurangi ketimpangan akses keuangan digital bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro di pedesaan.

"Pendanaan dari IFC tidak hanya membantu Amartha untuk memperluas basis investor berskala internasional saja, tetapi juga memperluas layanan keuangan digital ke berbagai wilayah pelosok di Indonesia. Amartha meyakini kolaborasi ini akan menciptakan dampak yang berkelanjutan," kata Taufan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/9).

Ia menambahkan, dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM di Indonesia, IFC dan Amartha akan mendukung dunia usaha yang secara kolektif mempekerjakan puluhan juta orang dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia.

Menurut Taufan, kerja sama ini juga berpotensi memperdalam pasar modal Indonesia yang dapat memacu investasi serupa di masa mendatang.

Lebih dari 20.000 UMKM menerima penyaluran modal dari Amartha setiap harinya.

"Amartha juga fokus berkontribusi terhadap pemerataan pembangunan ekonomi di luar Pulau Jawa, dengan lebih dari 70 persen permodalan disalurkan ke luar Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan digital yang merata di seluruh pelosok negeri," katanya.

Riccardo Puliti, Regional Vice President dari IFC untuk Asia dan Pasifik mengatakan bangga menjadi bagian dari inisiatif yang tidak hanya menyediakan struktur inovatif dan solusi pembiayaan berkelanjutan bagi kelompok underserved di sektor perekonomian, namun juga memperdalam pasar modal Indonesia.

"Kesenjangan akses permodalan yang dihadapi oleh perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia - yang sangat penting bagi perekonomian secara keseluruhan - semakin melebar karena adanya Covid-19 yang menyebabkan perempuan harus menanggung beban rumah tangga dan tekanan pengasuhan anak yang semakin besar selama pandemi. Kerja sama ini merupakan kemenangan bagi perempuan dan kemenangan bagi perekonomian," katanya.

Dalam menyediakan layanan keuangan inklusif, Amartha fokus mengembangkan teknologi adaptif dan membangun infrastruktur keuangan digital bagi segmen akar rumput. Infrastruktur digital merupakan kunci untuk mendorong inklusi keuangan digital yang berpotensi menumbuhkan ekonomi Indonesia.

Pemerintah juga melihat ekonomi dan keuangan digital di Indonesia berpotensi besar untuk menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi baru.

Pangsa pasar ekonomi digital di Indonesia sekitar 40 perse dari total transaksi ekonomi digital ASEAN. Pemerintah optimistis Indonesia dapat berperan sebagai pemain utama keuangan digital di ASEAN. Model bisnis Amartha sangat sesuai dengan tujuan pemerintah dalam mencapai inklusi keuangan digital.

"Amartha sebagai prosperity platform, telah berkembang menjadi perusahaan yang tidak hanya menyalurkan modal kerja, tetapi juga menjadi pionir dalam membangun ekosistem keuangan digital. Dengan dukungan dari investor berskala internasional seperti IFC, kami optimistis investasi ini dapat memperluas jangkauan layanan keuangan digital Amartha, untuk mendorong ekonomi akar rumput di Indonesia", lanjut Taufan.

Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan modal sebesar lebih dari Rp12 triliun kepada lebih dari 1,7 juta UMKM di Indonesia. Amartha menerapkan prinsip ethical lending dalam operasional bisnisnya, memastikan setiap layanan kepada mitra UMKM dilakukan dengan etika yang baik dan transparan. Dengan prinsip keberlanjutan, Amartha optimistis dapat melibatkan berbagai stakeholders dalam membangun ekonomi keuangan digital bagi segmen akar rumput di Indonesia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top