
Amanda Anisimova Merebut Gelar WTA 1000 Perdana
Amanda Anisimova dari AS memegang trofi pemenang di podium setelah memenangkan pertandingan tenis final WTA Qatar Open 2025 di Khalifa International Tennis Complex di Doha, Minggu (16/2) dini hari WIB.
Foto: KARIM JAAFAR / AFPDOHA - Amanda Anisimova meraih gelar WTA 1000 pertama dalam kariernya dengan kemenangan 6-4, 6-3 atas Jelena Ostapenko di final Qatar Open yang sempat tertunda hujan, Minggu (16/2) dini hari WIB.
Gelar ini menjadi pencapaian besar yang ia raih setelah kerja keras. Anisimova yang kini berada di posisi 41 dunia, menjadi juara dengan peringkat terendah dalam sejarah turnamen ini sekaligus petenis Amerika Serikat pertama yang menjadi juara di Doha sejak Monica Seles pada 2002.
Ostapenko sebelumnya mencatat kemenangan gemilang atas juara bertahan tiga kali dan peringkat dua dunia, Iga Swiatek, di semifinal. Namun, Anisimova mampu membalikkan keadaan, tampil dominan dengan pukulan tajam dan akurasi luar biasa.
- Baca Juga: Tim Basket Jeblok, Kalah Kelas, Lawan Australia
- Baca Juga: Mbappe Ingin Membuat Sejarah di Real Madrid
“Pekan ini sungguh luar biasa. Bisa mengangkat trofi pertamaku di WTA 1000 adalah sesuatu yang sangat spesial,” ujar Anisimova, yang akan naik ke posisi 18 dunia, peringkat tertinggi dalam kariernya, awal pekan ini.
Anisimova sudah mencuri perhatian sejak usia muda, mencapai semifinal Prancis Open 2019 saat masih berusia 17 tahun.
Namun, pada Mei 2023, dia mengumumkan rehat tanpa batas dari tenis karena kelelahan dan masalah kesehatan mental. Ketika kembali bertanding di awal musim lalu, dia berada di peringkat 373 dunia. Sejak itu, dia terus berjuang, perlahan naik peringkat, dan kini mencatat tonggak baru dengan pencapaiannya di Doha.
“Perjalanan ini penuh dengan kerja keras, air mata, dan juga banyak momen indah. Dalam tenis, saya mengalami semuanya, dan itulah yang membuat saya mencintainya. Beberapa pekan terakhir penuh tantangan, tapi bangga dengan cara saya menghadapinya. Di luar itu semua, pekan ini benar-benar luar biasa,” ujar Anisimova.
Laga final kali ini menjadi yang pertama dalam sejarah WTA 1000 yang mempertemukan dua pemain di luar peringkat 30 besar. Anisimova dan Ostapenko memainkan gaya agresif yang membawa mereka hingga ke laga puncak, saling bertukar pukulan keras dari baseline.
Anisimova, 23 tahun, tampil lebih tajam di set pertama. Meskipun keunggulan awalnya sempat disamakan oleh Ostapenko, Anisimova kembali mematahkan servis lawannya di game ke-10 untuk mengamankan set pertama dalam waktu 37 menit. Set ini menjadi yang pertama hilang dari Ostapenko sepanjang pekan.
- Baca Juga: Kluivert Segera Panggil 27 Pemain
- Baca Juga: Timnas Putri Menang Tipis 1-0 atas Arab Saudi
Lima kesalahan ganda yang dia lakukan terbukti menjadi faktor kunci dalam kekalahannya melawan Anisimova yang tampil solid. Anisimova tampak berada di jalur kemenangan setelah merebut break dan unggul 2-1 di set kedua. Namun, Ostapenko langsung merespons dan menyamakan kedudukan. ben/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Harga Minyak Naik Karena Ekspektasi Permintaan AS yang Kuat
-
Penyerang Plympiacos, Ayoub El Kaabi, Pimpin Daftar Pencetak Gol Terbanyak Liga Europa
-
Lolos ke 16 Besar Liga Europa, Ranieri: Paulo Dybala adalah “Cahaya” di Roma
-
Beda Nasib dengan Hilgers, Kevin Dick Cetak Gol dan Assist untuk Loloskan FC Copenhagen ke 16 Besar Liga Conference
-
Seoul Minta AS Kecualikan Korsel dari Kebijakan Tarif Baru