
Alih Fungsi Bantaran Sungai Cimande Menjadi Sebab Banjir Sumedang
Warga beraktivitas di tengah banjir yang melanda Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Foto: ANTARABANDUNG– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengungkapkan bahwa alih fungsi bantaran atau sisi Sungai Cimande, diduga menjadi penyebab terjadinya banjir di Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (15/3), dan kemungkinan terjadi di daerah lainnya.
Herman, di Bandung, Senin (17/3), mengatakan dugaan itu muncul karena saat dilakukan peninjauan ke lokasi, pihaknya menemukan di sepanjang aliran sungai itu terjadi penyempitan lebar sungai karena berdirinya berbagai bangunan baik rumah atau perusahaan, bahkan di sepanjang aliran sungai itu ditemukan setidaknya ada lima perumahan.
"Kami telusuri sampai hulu di Rancaekek juga. Itu ada perumahan yang ternyata berbatasan langsung dengan bibir sungai," kata Herman.
Herman mengatakan kondisi tersebut memperhatikan, karena secara ideal jarak bangunan dengan bibir sungai sebagai sempadan minimal tiga meter.
Karenanya dia meminta pejabat terkait serta kepala daerah setempat, termasuk juga kepala daerah yang memiliki wilayah dengan sungai, untuk melakukan evaluasi ketentuan yang ada.
"Dievaluasi ketentuannya bagaimana, pembangunan perumahan juga perlu memperhatikan ruang terbuka hijau," ujarnya.
Herman mengatakan rencananya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) juga bakal diterjunkan untuk mendalami pembangunan berbagai perumahan itu, termasuk memberi teguran langsung.
Selain perumahan, temuan di lapangan juga didapati warung ataupun rumah warga yang memang nampak menjorok ke sungai.
"Itu juga kami harap Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk mengingatkan, harapan kami warga bisa membongkar secara mandiri. Agar sungai bisa berfungsi sebagaimana mestinya," ucapnya.
Menurut Herman, berbagai alih fungsi lahan yang terjadi di Jabar memang perlu untuk dikendalikan termasuk pembangunan perumahan, kalau tidak dilakukan atau terlambat, bakal menimbulkan dampak yang parah.
Dia mencontohkan kondisi di Puncak Bogor di mana banyak penggundulan hutan dan lahan yang beralih fungsi hingga menyebabkan banjir.
Terkait perumahan, di satu sisi Pemprov sangat mendukung pembangunan perumahan karena itu juga untuk mendukung program tiga juta rumah dari pemerintah. Tapi di sisi lain, pembangunan perumahan juga harus memperhatikan aspek ekologi atau lingkungan.
"Kami mendorong agar masyarakat bisa mudah untuk mendapat perumahan. Tapi jangan sampai menabrak aturan juga," tuturnya.
- Baca Juga: Pesona Pariwisata Pulau Sebesi
- Baca Juga: ASDP atasi kerusakan Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak
Banjir di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tersebut, menimpa empat desa dengan korban terdampak sekitar 2.000 jiwa.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 4 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
- 5 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN