Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Alhamdulillah, Sudah Ada GeNose C19 di Ponpes Gus Baha

Foto : Istimewa

Penyerahan GeNose C19 dari UGM ke Pondok Pesantren Al Quran, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Rabu (3/6).

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Alhamdulillah Pondok Pesantren Al Quran, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang diampu oleh Gus Baha atau KH Bahaudin Nursalim menerima bantuan alat deteksi Covid-19, GeNose C19 dari Universitas Gadjah Mada Rabu (3/6).

Gus Baha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada UGM karena ikut memperhatikan kesehatan para santri dan santriwati di pesantren melalui alat deteksi dan skrining Covid-19.

Kehadiran GeNose C19 menurutnya buah dari hasil karya inovasi anak bangsa yang patut dibanggakan seluruh masyarakat Indonesia.

"Pertama, saya ikut bersyukur karena ini karya putra bangsa dari UGM. Kedua, semoga mewakili kebanggan semua rakyat Indonesia, karena kita punya penemuan sendiri. Ketiga, karya ini bentuk ikhtiar (usaha) kita untuk bisa hasilkan sebuah alat deteksi Covid-19. Semua ikhtiar tidak dilarang oleh agama karena kita disuruh untuk selalu tetap ikhtiar," katanya.

Menurut Gus Baha, kehadiran alat GeNose C19 ini maka masyarakat bisa mendapatkan pilihan alat deteksi yang lebih murah dan mudah digunakan bahkan mampu menginspirasi banyak orang untuk menghasilkan karya inovasi serupa agar nantinya bangsa Indonesia bisa mandiri dalam berbegai penemuan baru di bidang teknologi dan sains.

"Semoga kita menjadi bangsa yang mandiri dalam percaturan komunitas global. Mewakili lingkungan pesantren, saya sangat mengapresiasi ini," katanya.

Sementara, usai menyerahkan bantuan GeNose C19, Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan kunjungannya ke pondok pesantren Al Quran Rembang dalam rangka mengenalkan GeNose C19 sebagai salah satu karya inovasi yang dihasilkan oleh peneliti UGM dalam rangka ikut berkontribusi menanggulangi penyebaran Covid-19 di masa pandemi sekarang ini.

Alat yang sudah dikenal luas oleh masyarakat ini sudah digunakan di beberapa stasiun kereta api, terminal dan bandara yang diharapkan menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam melakukan skrining dan deteksi Covid-19 dengan harga yang lebih murah dan terjangkau bahkan mudah digunakan juga di lingkungan pesantren sebab hanya menggunakan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

"Kita harapkan alat ini bisa digunakan di lingkungan pesantren untuk mendeteksi jika ada yang terpapar Covid-19 dan tentu kita berharap lingkungan pesantren terbebas dari Covid-19 dan nantinya selalu rutin melakukan skrining kesehatan dan pemeriksaan rutin," kata Rektor.

Rektor UGM menambahkan produksi GeNose C19 terus ditingkatkan seiring dengan tingginya permintaan masyarakat. Khusus di lingkungan pondok pesantren, pihak UGM sudah menggandeng lembaga Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU dalam pendistribusian alat deteksi GeNose C19 tersebut.

"Mudah-mudahan alat ini bisa dimanfaatkan dengan baik karena biaya relatif murah dan supaya pesantren terbebas dari Covid-19," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top