Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Alergi Susu Sapi Bisa Ganggu Pertumbuhan Anak

Foto : Istimewa

Dr. dr. Zahrah Hikmah, Sp.A(K), Dokter Anak Spesialis Konsultan Alergi & Imunologi. 

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Alergi susu, suatu kondisi saat sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap protein susu sapi dan olahannya masih banyak terjadi. Angka kejadian alergi susu dan risikonya terutama yang disebabkan oleh tidak cocok protein susu sapi.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa prevalensi alergi protein susu sapi pada anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia berkisar antara 2 persen hingga 7,5 persen. Artinya 1,6 juta anak Indonesia beresiko mengalami alergi susu sapi.

Kondisi alergi tersebut penting untuk menjadi perhatian serius bagi orang tua. Karena jika tidak ditangani dengan tepat dapat berpotensi menghambat tumbuh kembang optimal anak. Penelitian 4 Meyer R berjudul "Pediatric Allergy and Immunology" (2018) menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak dengan alergi susu sapi berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, apabila tidak ditangani dengan baik.

Dr. dr. Zahrah Hikmah, Sp.A(K) sebagai Dokter Anak Spesialis Konsultan Alergi dan Imunologi mengatakan, alergi protein susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi tidak normal terhadap protein susu sapi. Dampaknya dapat menimbulkan beberapa gejala termasuk pada saluran cerna yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam susu sapi.

"Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena susu termasuk salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal, termasuk dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, peran orang tua khususnya Ibu, sangat penting untuk mencegah dan menangani kondisi alergi, termasuk pemberian nutrisi yang tepat," ujar dia melalui keterangan tertulis pada Kamis (21/6).

Risiko alergi yang masih sering terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua. Selama ini, kata dr Zahrah, masih banyak orang tua yang belum memahami cara mengenali gejala alergi susu sapi yang tepat.

"Banyak pula yang menyepelekan kondisi ini, sehingga tidak langsung berkonsultasi ke dokter, tetapi mencoba mengambil solusi sendiri, dan bahkan tetap memberikan susu sapi untuk anaknya meskipun sudah timbul gejala," ujarnya.

Dibutuhkan edukasi mengenai alergi secara komprehensif yang senantiasa diperbaharui serta mudah dipahami dan dari sumber yang terpercaya. Dengan demikian, orang tua dapat mengenali gejala alergi dan segera mengkonsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

"Selain itu, akan lebih baik juga jika para Bunda bisa mendapatkan edukasi kapan saja dari sumber terpercaya, sehingga bisa dengan cepat mengenali kondisi anak yang mengalami alergi," terang dr. Zahrah.

Platform Edukasi

Mengingat pentingnya platform edukasi tervalidasi medis untuk memberi pemahaman dalam mengenali serta menangani kondisi tidak cocok susu sapi, dalam rangka memperingati Pekan Alergi Sedunia, SGM Eksplor Isopro Soy bersama dengan layanan kesehatan digital HelloSehat meluncurkan platform edukasi digital "Soya Generasi Maju" yang dapat diakses melalui https://hellosehat.com/festival-soya-2024/.

Platform tersebut merupakan situs web pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyediakan informasi lengkap dan tervalidasi dan layanan tanya jawab berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh para ahli seputar kondisi tidak cocok susu sapi yang mungkin dialami si Kecil agar para Bunda lebih mengenali berbagai gejala, dan penanganannya agar si Kecil tumbuh optimal.

"Kami melihat bahwa masih banyak Bunda di Indonesia yang bingung mencari informasi terpercaya dan tidak tahu harus bertanya ke mana tentang cara mengenali dan menangani si Kecil dengan kondisi tidak cocok susu sapi. Terlebih lagi, survei menunjukkan bahwa konten seputar kesehatan jadi topik yang paling sering dicari masyarakat Indonesia di internet," kata Brand Manager SGM Eksplor Isopro Soy Claresta Constantine.

Ia berharap platform edukasi 'Soya Generasi Maju' dapat dijadikan oleh orang tua sebagai panduan lengkap dan tervalidasi seputar si Kecil yang tidak cocok susu sapi. Orang tua dapat melakukan sesi tanya jawab berbasis AI pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh ahli dan mengakses berbagai konten edukasi yang selalu diperbaharui secara berkala.

"Kami berkolaborasi dengan Hello Sehat sebagai layanan kesehatan digital dan informasi kesehatan yang terverifikasi medis dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Layanan gratis yang tersedia 24 jam dan berbagai materi edukasi dalam format artikel dan video yang terus diperbaharui untuk menjawab kebutuhan pada Bunda," lanjutnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top