
Alcaraz Raih 14 Kemenangan Beruntun di Indian Wells
Foto: AntaraJakarta - Carlos Alcaraz mengatakan dukungan para penggemar membantu dirinya bermain baik sehingga dapat mencatatkan 14 kemenangan beruntun di Indian Wells.
Dalam kemenangannya pada babak ketiga BNP Paribas Open 2025 atas Denis Shapovalov, juara bertahan dua kali itu tidak dapat menahan diri untuk tidak memperhatikan sekelompok penggemar yang mengenakan pakaian bergaris hitam dan kuning, seperti lebah.
Itu adalah penghormatan untuk insiden yang tak terlupakan 12 bulan lalu, ketika peternak lebah Lance Davis dipanggil ke Indian Wells Tennis Garden dalam pertandingan perempat final Alcaraz dengan Alexander Zverev, karena serbuan lebah menyebabkan penundaan hampir dua jam.
Alcaraz melaju ke kemenangan meyakinkan 6-2, 6-4 atas Shapovalov dan memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi 14 pertandingan di ajang ATP Masters 1000 tersebut, dan ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada para penggemar yang antusias atas peran tak terduga mereka dalam memotivasi dirinya.
"Itu lucu karena itu sangat membantu saya," kata Alcaraz, seperti disiarkan ATP, Selasa.
"Selama set pertama, saya melihat mereka dan tertawa. Dan saya selalu mengatakan bahwa ketika saya tertawa, ketika saya bersenang-senang di lapangan, saya menunjukkan permainan tenis yang bagus."
"Jadi berkat mereka saya bisa menunjukkan permainan tenis yang bagus. Saya tidak menyadari sampai permainan kedua, kamera menampilkan mereka di layar. Jadi itu lucu. Saya berswafoto dengan mereka di akhir karena saya pikir mereka pantas mendapatkannya," ujar petenis Spanyol itu.
Alcaraz bertemu kembali dengan peternak lebah Davis sebelum pertandingan pembukanya melawan Quentin Halys, yang semakin memperkuat kenangan abadi akan momen aneh tersebut.
Petenis berusia 21 tahun itu pekan ini berusaha menjadi petenis pertama yang lahir pada 1991 atau setelahnya yang meraih tiga kemenangan beruntun di ajang ATP Tour.
Jika ia berhasil mempertahankan gelarnya, Alcaraz akan bergabung dengan Roger Federer (2004-2006) dan Novak Djokovic (2014-2016) sebagai satu-satunya petenis putra yang memenangi tiga gelar tunggal berturut-turut di ajang tersebut.
Setelah hanya kehilangan dua set selama 14 kemenangan beruntunnya di Indian Wells, dapat dikatakan bahwa Alcaraz telah menguasai lapangan di gurun California itu akhir-akhir ini.
Di luar pertandingan, petenis peringkat tiga dunia itu menambah lima gram berat raketnya, dan tampaknya hal itu sangat efektif dalam kondisi lapangan yang lebih lambat dan lebih memantul.
"Saya mencari beberapa momen tertentu dalam pertandingan untuk pukulan yang menurut saya dapat sedikit meningkatkan permainan saya," kata Alcaraz saat ditanya tentang perubahan tersebut.
"Saat saya berlari atau melakukan pukulan tertentu. Saya merasa sangat baik bermain dengan lima gram lebih berat. Saya merasakan bolanya. Bola itu melayang. Jadi saya mulai memainkannya, dan saya pikir itu adalah perubahan yang hebat bagi saya."
"Saya dapat mengendalikannya. Bolanya benar-benar sama, tetapi rasanya saat saya memukulnya, saat saya memukulnya dengan baik, bolanya menjadi lebih kuat. Saya pikir, bagi lawan, lebih sulit untuk mengendalikannya. Itulah perasaan saya," ujar Alcaraz.
Shapovalov memasuki turnamen dengan catatan 10-4 yang mengesankan pada musim ini, termasuk meraih gelar ATP 500 pertamanya di Dallas pada Februari.
Namun, Alcaraz memegang kendali penuh, mengalahkan petenis Kanada itu dalam waktu 83 menit dengan hanya kehilangan enam gim
"Saya sangat senang dengan penampilan saya hari ini, dengan semua yang telah saya lakukan," kata Alcaraz yang unggul 5-0 pada set pertama.
"Saya tahu di awal pertandingan bahwa saya harus benar-benar fokus. Saya harus memulai pertandingan dengan sangat kuat, karena tahu itu akan menjadi pertarungan yang sangat sulit. Saya sangat senang bahwa saya mampu melakukannya."
"Denis adalah pemain hebat. Dia bermain tenis dengan sangat bagus akhir-akhir ini. Dia memulai musim dengan sangat kuat dengan pukulan yang sangat kuat," ujar juara bertahan Indian Wells itu.
Alcaraz akan melanjutkan usahanya untuk mencetak "hat-trick" gelar melawan unggulan ke-14 Grigor Dimitrov.
Sementara Alcaraz memimpin head to head mereka 3-2, Dimitrov memenangi dua pertemuan sebelumnya, di ajang ATP Masters 1000 di Shanghai pada 2023 dan di Miami pada 2024.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan
Berita Terkini
-
Moda Transportasi, Transjakarta Diperluas Jadi Transjabodetabek
-
Universitas Moestopo Perkuat Kolaborasi Akademik dengan Kedutaan Besar Argentina
-
Polresta Banda Aceh Mengawasi SPBU Untuk Mengantisipasi Kecurangan Pendistribusian
-
Bangun Rumah Impian dari Usaha Ternak Cacing
-
Gregoria Menyusul ke Babak 16 Besar