Alasan Kamu Harus Hindari Minum Soda jika Tak Mau Cepat Menua
Ilustrasi.
Memiliki penampilan yang awet muda telah menjadi dambaan bagi banyak orang saat ini. Selain mengenakan berbagai perawatan yang menawarkan anti penuaan dini, faktanya mengurangi minuman bersoda dapat menghentikan penuaan dini seseorang.
Dalam hal penuaan, tidak ada minuman yang lebih buruk dari minuman bersoda dan manis. Minum bersoda secara konsisten telah diketahui menyebabkan peningkatan risiko kenaikan berat badan dan penyakit tertentu. Semua komponen ini berkontribusi pada penuaan dini yang tentunya tidak sehat.
Konsumsi soda yang konsisten dapat meningkatkan risiko penyakit yang pada akhirnya mempercepat proses penuaan seseorang.
"Mengkonsumsi minuman manis secara teratur pada akhirnya dapat menempatkan Anda pada risiko berbagai penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan banyak lagi," kata Amy Goodson, penulis buku The Sports Nutrition Playbook.
Menurut laporan tahun 2019 yang diterbitkan pada jurnal Nutrients, konsumsi minuman manis dikaitkan dengan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner. Parahnya risiko itu terlepas dari apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak.
Satu studi kohort yang lebih kecil terhadap guru perempuan di California menemukan bahwa mengkonsumsi satu atau lebih porsi minuman manis per hari dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan risiko stroke.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health, menunjukkan mengonsumsi minuman manis juga dapat menyebabkan penuaan dini pada tingkat sel seseorang.
Penelitian terhadap 5.309 orang dewasa berusia 20 hingga 65 tahun tanpa riwayat penyakit kardiovaskular, sebagai bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional dari 1999 sampai tahun 2002, memperlihatkan mereka yang minum lebih banyak minuman manis memiliki telomer atau bagian DNA di ujung kromosom dalam sel darah putih, yang lebih pendek. Telomere yang diperpendek dalam sel darah putih telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis hingga memperpendek durasi hidup seseorang.
"Konsumsi soda manis secara teratur dapat mempengaruhi perkembangan penyakit, tidak hanya dengan menekan kontrol metabolisme tubuh terhadap gula tetapi juga melalui percepatan penuaan sel jaringan," jelas penulis senior studi, Elissa Epel yang juga profesor psikiatri di University of California San Francisco (UCSF).
Ia menambahkan bahwa, sementara penelitian dilakukan secara eksklusif pada orang dewasa, ini mungkin berlaku untuk anak-anak juga.
"Temuan ini dilakukan tanpa memandang usia, ras, pendapatan, dan tingkat pendidikan. Pemendekan telomer dimulai jauh sebelum timbulnya penyakit," sambungnya, seraya menekankan bahwa temuan tersebut adalah sebuah asosiasi, bukan penyebab pasti, efek jangka panjangnya cukup terasa.
"Untuk konsumsi harian dari ukuran porsi standar 20 ons saat ini untuk soda manis, ini sesuai dengan 4,6 tahun tambahan penuaan," bunyi studi tersebut, seperti dikutip laman Eat This, Not That.
Tak hanya itu, mengonsumsi soda secara terus-menerus juga bisa mengacaukan usus seseorang. Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam Current Nutrition Reports pada 2021 lalu menunjukkan konsumsi minuman manis, seperti soda, dikaitkan dengan perubahan bakteri usus dan mikrobiota usus, peradangan, dan stres oksidatif, yang semuanya terkait dengan penuaan dini.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya