Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Aktivis HAM Rusia Berusia 70 Tahun Dipaksa Berperang di Ukraina

Foto : Istimewa

Petugas penjara memborgol Oleg Orlov, aktivis hak asasi manusia berusia 70 tahun, pada 27 Februari 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Seorang aktivis hak asasi manusia Rusia berusia 70 tahun, yang berada di dalam penjara, baru-baru ini diminta menandatangani formulir yang menyatakan bahwa ia bersedia berperang di Ukraina.

Dilansir oleh Business Insider, Oleg Orlov, salah satu pendiri kelompok HAM Memorial, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2022, ditangkap pada tahun yang sama setelah menghadiri protes menentang perang di Ukraina.

Dia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara bulan lalu karena "mendiskreditkan angkatan bersenjata" dengan memprotes perang.

Namun dalam serangkaian postingan X, Memorial mengatakan bahwa Orlov, setelah tiba di pusat penahanan Moskow, diminta untuk menandatangani surat yang mendaftarkannya dalam perang Rusia.
Tidak jelas kapan tepatnya kejadian ini terjadi.

Militer Rusia telah merekrut ribuan tahanan untuk bergabung dalam upaya perangnya, yang menurut Kementerian Pertahanan Inggris bertujuan untuk meningkatkan jumlah pasukan tanpa menggunakan langkah-langkah mobilisasi wajib.

Menurut Memorial, setelah mendengar permintaan tersebut, Orlov "bertanya sambil tertawa" apakah mereka "malu" dengan usianya yang 71 tahun ini.

Memorial mengatakan bahwa Orlov diberitahu bahwa tidak ada hal yang perlu membuat mereka malu.

"Orlov, tentu saja, tidak mendaftar dan malah menulis: 'Saya tidak setuju,'' kata Memorial .

Kelompok tersebut mencatat bahwa pihak berwenang Rusia tampaknya tidak terpengaruh oleh fakta bahwa Orlov "dipenjara karena menentang perang dan dukungannya terhadap Ukraina."

Selama persidangan ini, Orlov menyebut persidangan tersebut tidak adil dan membacakan bagian dari "The Trial" karya Franz Kafka, yang memparodikan sistem peradilan melalui kisah fiksi tentang seorang pria yang ditangkap atas tuduhan yang tidak dia ketahui sama sekali.

Reuters melaporkan bahwa hukuman terhadap Orlov digambarkan oleh ketua komite Hadiah Nobel, Joergen Watne Frydnes, sebagai "bermotif politik."


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top