Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akses Jalan Palopo-Masamba Telah Dibuka

Foto : Istimewa

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo terkait penanganan banjir di Luwu, Sulawesi Selatan. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pun sampai langsung terjun ke lokasi bencana.

Menurut Menteri Basuki, tim dari Kementerian PUPR, sudah turun beberapa hari yang lalu. Tim telah bergabung dengan tim lainnya dari pihakPemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD Kabupaten Luwu Utara.

"Timtelah berhasil membuka sebagian akses Jalan Masamba dari Palopo sepanjang 70 km yang sebelumnya sempat sampai kemarin terputus karena banjir disertai lumpur setinggi sekitar 1 hingga 2 meter," kata Basuki.

Saat ini, lanjut Basuki, ruas jalan Palopo - Masambasudah terbuka dan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 90 menit. Untuk membantu pembersihan lumpur, Kementerian PUPR telah mengerahkan 10 unit alat berat berupa empat unit excavator, dua unit dozer, dan empat unit dump truck ke Desa Radda. Desa inikondisinya paling parah kena dampak banjir bandang.

"Selain itu dikerahkan sebanyak dua unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, satu unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan satu unit dari mitra kerja," katanya.

Untuk penanganan dampak banjir di Luwu, menurut Menteri Basuki, telah disiapkan tiga langkah. Tiga langkah ini untuk membantu penanganan darurat akibat banjir bandang tersebut. Langkah pertama,membuka akses konektivitas Palopo - Masamba secepatnya. Ditargetkan dalam waktu tiga hari jalan sudah bisa dilalui. Khususnya jalan yang masih tergenang dan tertutup lumpur di Kecamatan Masamba.

Langkah kedua, tambah dia, embersihkan Kecamatan Masamba dan sekitarnya dari lumpur pasir. Langkah ketiga, untuk penanganan permanen, dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen.

"Saya telah menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai yakni sungai Rongkong, Radda, dan Masamba. Iniagar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut saat terjadi hujan di hulu," ungkapnya.

Dari hasil pengamatan, kata Basuki, terlihat dampak paling parah dirasakan warga yang berada di bantaran Sungai Radda. Untuk itu rumah-rumah yang berada di bantaran bahkan palung sungai harus direlokasi sebagai bagian normalisasi sungai. Relokasi akan bekerja sama dengan Pemkab Luwu Utara.

Sementara untuk membantu penanganan darurat tersebut, Menteri Basuki menunjuk PT Brantas Abipraya untuk penanganan darurat di sekitar Sungai Masamba dan PT Hutama Karya di kawasan terdampak dari Sungai Rongkong dan Sungai Radda, termasuk perbaikan infrastruktur konektivitas jalan dan jembatan.

"Dari analisis sementara melihat banyaknya lumpur pasir segar yang menutup Kota Masamba, perkiraan penyebab bencana banjir bandang adalah terbendungnya alur sungai di hulu lalu longsor, karena curah hujan yang tinggi mendekati 220 mm/hari," ujarnya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top