Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan UNAIDS

Akses Anak-anak untuk Perawatan HIV/AIDS Minim

Foto : AFP/Dibyangshu SARKAR

Tak Sebanding l Anak-anak di India turut ambil bagian dalam kampanye kesadaran atas AIDS di Kolkata beberapa waktu lalu. Berdasarkan catatan UNAIDS, akses anak-anak terhadap pengobatan dan perawatan HIV/AIDS tak sebanding dengan akses yang dimiliki orang dewasa.

A   A   A   Pengaturan Font

Program AIDS utama PBB mencatat, ribuan anak meninggal akibat HIV/AIDS karena mereka tidak mendapat pengobatan seperti orang dewasa, untuk penyakit yang mematikan itu.

JENEWA - Saat ini HIV/AIDS bukan lagi hukuman mati langsung. Orang yang tertular penyakit ini dapat hidup normal, asalkan mendapat pengobatan dan perawatan. Sayangnya, ada perbedaan mencolok antara cara memperlakukan pengobatan untuk anak-anak dan orang dewasa penderita HIV/AIDS.

Juru bicara UNAIDS, Charlotte Spector, mengatakan, bahwa 76 persen orang dewasa memiliki akses ke pengobatan, tetapi hanya setengah dari anak-anak yang hidup dengan HIV memperoleh pengobatan yang bisa menyelamatkan jiwa. Ia mengatakan, hanya tercatat 15 persen anak-anak meninggal dari semua kematian akibat AIDS, meskipun hanya empat persen dari semua orang yang bertahan hidup dengan penyakit ini.

"Tahun lalu saja 160.000 anak terjangkit HIV. Maka 12 negara berkumpul di Afrika, karena enam negara di Afrika sub-Sahara mewakili 50 persen dari penularan baru tersebut," ujar Spector seperti dilansir kantor beritaVoA, Senin (30/1).

Ia mengatakan, aliansi dunia yang dipimpin oleh UNAIDS, WHO, dan UNICEF dibentuk untuk menutup kesenjangan yang sangat besar. Ditambahkan, 12 negara Afrika bergabung dengan aliansi itu. Spector mengatakan, menteri kesehatan dari delapan negara akan meluncurkan inisiatif pekan depan di Tanzania.

"Jadi, tidak hanya mengajak anak untuk berobat, tetapi kebanyakan berusaha menghentikan penularan vertikal. Penularan vertikal adalah ibu yang menularkan HIV selama kehamilan, persalinan atau selama menyusui. Sebagian besar penularan terjadi selama menyusui," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top