Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akhirnya Warga Kutabawa Menikmati Air Bersih

jaringan air bersih - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meresmikan Jaringan Air Bersih, di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Air mata Riyoto (70), warga Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, langsung menetes saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membuka keran air sebagai tanda peresmian Pembangunan Jaringan Air Bersih di desanya, akhir pekan lalu.

Air yang "muncrat" dari keran tersebut seolah menjadi akhir penantian Riyoto selama hidup untuk merasakan nikmatnya air bersih.

Sejak Riyoto kecil sampai sekarang berusia 70 tahun, air baginya dan 2.700 warga di lereng Gunung Slamet merupakan barang langka yang mahal harganya. Bagaimana tidak, lokasi desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Slamet tersebut, membuat Desa Kutabawa tidak memiliki sumber mata air. "Di sini tidak ada sumber mata air, jadi sejak nenek moyang dulu selalu kekeringan," kenang Riyoto.

Untuk kebutuhan air bersih, warga sehari-hari terpaksa membeli dengan harga 2.000 rupiah per jeriken. Air bersih itu hanya mereka gunakan untuk keperluan makan dan minum, dan sedikit untuk mandi, cuci, kakus (MCK). "Karena sulit air, mandi paling satu ember. Itu pun mandi sehari sekali. Sekarang, saya bisa mandi tiga kali sehari dengan puas," kata Riyoto yang juga menjabat sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) itu.

Selain membeli, air bersih di desanya, menurut Riyoto, biasanya didapat dengan mengandalkan musim penghujan. Saat hujan turun, warga membuat kolam untuk menampung air itu, atau jika habis, warga harus mengambil air dari sendang yang jaraknya empat kilometer (km) dari desa. Saat Riyoto kecil, prosesi mengambil air itu sudah menjadi kebiasaan. "Anak-anak kecil di sini juga dulu begitu, semua tugasnya ngangsu (ngambil air) dari sendang," ucapnya.

Harapan baru muncul saat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melakukan kunjungan kerja ke desanya, 2017 lalu. Kepada Ganjar, warga berharap ada bantuan pembangunan saluran air bersih.

Harapan itu dikabulkan Ganjar. Setelah melalui proses, akhirnya pada Jumat (12/7) air bersih itu sudah mengalir lancar ke rumah-rumah warga.

"Sejak saya kecil, baru kali ini merasakan air sebanyak ini. Di sini memang sejak nenek moyang sampai sekarang kesulitan air bersih. Sekarang dengan adanya bantuan air ini, air sudah mengalir ke rumah-rumah kami," tambah Yono (60) warga lainnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan bantuan pembangunan jaringan air bersih itu untuk menyelesaikan program air bersih masyarakat Kutabawa. Sebab sejak sebelum merdeka, lokasi itu selalu langganan kekeringan.

Di lokasi ini, kata Ganjar, sebenarnya sudah sejak lama membutuhkan air bersih. "Saat saya berkunjung ke sini, warga meminta. Kemudian, saya minta masyarakat menghitung, memang cukup jauh sumber airnya, sekitar 18 km dari sini, tepatnya di kaki Gunung Slamet di wilayah Banyumas," katanya.

SM/E-3

Komentar

Komentar
()

Top