Akhirnya Trump Buka-bukaan soal Pembunuhan Presiden Kennedy dan Martin Luther King
Akhirnya Trump Buka-bukaan soal Pembunuhan Presiden Kennedy dan Martin Luther King
Foto: IstimewaWASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat (24/1) mengeluarkan perintah eksekutif terbaru yang menyerukan deklasifikasi dokumen yang terkait dengan tiga pembunuhan paling signifikan dalam sejarah Amerika Serikat: pembunuhan Presiden AS ke-35, John F Kennedy (JFK), mantan jaksa agung
Robert F Kennedy (RFK), dan tokoh gerakan hak sipil, Martin Luther King Jr (MLK).
"Ini adalah hal yang besar. Banyak orang telah menunggu ini selama bertahun-tahun, selama puluhan tahun," kata Trump, saat menandatangani perintah di Gedung Putih.
"Dan semuanya akan terungkap."
Dari Al Jazeera, selama bertahun-tahun, berkas-berkas pembunuhan JFK, RFK, MLK telah memukau para peneliti, reporter, ahli teori konspirasi, dan politisi, termasuk Trump.
Pada tahun 1992, Kongres AS meloloskan undang-undang yang mengamanatkan agar berkas terkait pembunuhan JFK dirilis dalam waktu 25 tahun kecuali presiden memutuskan bahwa kerugian terhadap keamanan nasional lebih besar daripada kepentingan publik dalam pengungkapan tersebut.
Banyak berkas tentang pembunuhan JFK pada tahun 1963 telah dirilis; hanya kurang dari 4.700 yang disembunyikan sebagian atau seluruhnya.
Dalam perintah eksekutif baru ini, Trump tidak menyebutkan dokumen mana yang akan dirilis, dan ia tidak menjanjikan deklasifikasi menyeluruh. King dan Robert Kennedy sama-sama dibunuh pada tahun 1968.
Catatan tersebut tidak diharapkan akan segera dirilis.
“Dalam waktu 15 hari sejak tanggal perintah ini, Direktur Intelijen Nasional dan Jaksa Agung, berkoordinasi dengan Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional dan Penasihat Presiden, harus menyampaikan rencana kepada Presiden untuk merilis secara penuh dan menyeluruh catatan yang berkaitan dengan pembunuhan Presiden John F. Kennedy,” bunyi perintah eksekutif tersebut.
Batas waktunya adalah 45 hari untuk berkas RFK dan MLK.
Robert F Kennedy Jr, calon menteri kesehatan dan layanan kemanusiaan di bawah Trump, dan keponakan JFK sekaligus putra Robert Kennedy, telah mengklaim bahwa badan intelejen AS, CIA terlibat dalam pembunuhan pamannya – sebuah tuduhan yang dibantah oleh badan tersebut sebagai tidak berdasar.
Sedangkan MLK ditembak mati oleh James Earl Ray, seorang buronan yang merupakan pendukung segregasi rasial. Namun, anggota keluarga King mengklaim bahwa Ray tidak bertindak sendirian.
Apa yang dikatakan Trump tentang berkas tersebut?
"Saya kini telah memutuskan bahwa penyuntingan dan penyembunyian informasi yang berkelanjutan dari catatan yang berkaitan dengan pembunuhan Presiden John F. Kennedy tidak sesuai dengan kepentingan publik dan rilis catatan ini sudah lama tertunda," kata Trump dalam perintah eksekutif.
Ia menambahkan bahwa “Saya telah memutuskan bahwa penerbitan semua catatan” yang terkait dengan kematian Senator Kennedy dan Dr. King “juga demi kepentingan publik”.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Sekolah Swasta Gratis Akan Diuji Coba di Jakarta
- 4 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 5 Tetap Saja Marak, Satgas PASTI Kembali Blokir 796 Situs Pinjol dan Investasi Ilegal pada Oktober-Desember 2024
Berita Terkini
- Kalau Ini Terjadi Ganda Putra Makin Keteteran, Fajar/Rian sebut Man/Tee Akan Berkembang di Tangan Herry IP
- Indonesia Dapat Saingan Makin Berat, Herry IP Akan Melatih Tim Ganda Putra Malaysia Selama Empat Tahun
- Ini Penyebab Kekalahan Fajar/Rian, Permainan Agresif Man/Tee Sulit Dibendung
- Perkuat Tim Kerja Pencari Bakat, Jonatan Soroti Pentingnya Regenerasi Tunggal Putra Indonesia
- Tantangan Tunggal Putra Indonesia Makin Berat, Kunlavut Incar Gelar All England 2025