Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Akan ada Destinasi Baru di Malioboro, Namanya Jogja Planning Gallery, Apa Saja Isinya? Pasti Kamu Tertarik

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Jogja Planning Gallery yang segera menempati bangunan cagar budaya eks Gedung DPRD DIY diharapkan mampu menonjolkan teknologi. Sesuai dengan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, teknologi menjadi sesuatu yang sangat sesuai dengan kebudayaan pada perspektif masa depan.

Demikian diungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Koordinasi Harmonisasi Karya Jogja Planning Gallery, Senin (16/01) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Harmoni karya ini sebagai tindak lanjut untuk mengawinkan 3 besar yang menjadi pemenangbasic designJPG yang disayembarakan tahun lalu.

Banyak pola yang bisa diterapkan terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam isi ruang publik JPG ini. Pemanfaatan teknologi ini juga telah diterapkan dengan sangat sukses dan apik di DPAD DIY dan Museum Keraton Yogyakarta. Penggunaan teknologi ini dipastikan akan menjadi daya tarik tersendiri dan mampu menyedot atensi pengunjung Malioboro. Secara nominal pembiayaan, walaupun terkesan lebih memakan banyak biaya, namun sepadan dengan apa yang didapat. Tidak hanya sebagai sarana edukasi, JPG nantinya diharapkan bisa menjadi salah satu tempat yang mampu mengabadikan kenangan para pengunjung.

JPG bagi Sri Sultan selain menjadui sarana edukasi juga sebagai pemecah konsentrasi atas penuhnya Jalan Malioboro. Pengunjung yang biasa memadati Jalan Malioboro yang hanya sepanjang 1 Km ini diharapkan bisa berkurang dengan adanya destinasi baru. Tidak hanya pertokoan maupun kuliner yang menjadi destinasi, tetapi ada ruang yang bisa menyedot pengunjung, sehingga terdistribusi secara merata.

"Harapan saya JPG ini bisa memecah konsentrasi penuhnya Malioboro. Mereka bisa masuk di ruang publik ini untuk berwisata, tidak hanya sekedar mengunjungi pertokoan dan kuliner saja. Tapi ada edukasi sekaligus hiburan yang menarik bisa didapat di kawasan Jalan Malioboro," papar Sri Sultan dikutip dari rilis Humas Pemda DIY, Senin (16/1).

Sementara itu, Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono mengatakan, tahun ini konsep besar Jogja Planning Gallery sudah mulai ditata. JPG akan didesain dengan tatakala yang terencana, termasuk apa saja yang harus disiapkan. Tidak hanya pembangunan fisik yang merupakan nilai-nilai luhur DIY harus diperhatikan, namun bagaimana garis besar konten wajib diperhatikan.

Terkait dengan pemindahan aktivitas perdagangan di Jl. Perwakilan sebagai pintu masuk, Beny memastikan semua sudah selesai dilakukan. Para pedagang telah menempati Pasar Pakuncen Wirobrajan sebagai relokasi. "Tahapan demi tahapan telah kami lalui termasuk menyiapkan kawasan yang memang milik Keraton. Sudah tidak ada aktivitas di sana dan sudah mulai ditata," tutup Beny.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top