Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ajari Technologies Luncurkan Dua Produk Berbasis Kecerdasan Buatan

Foto : Istimewa

CEO Ajari Technologies, Rafael Ibrahim, memaparkan dua produk dari Ajari Technologies yaitu LearnXpert dan SeeU di Jakarta pada hari Rabu (17/7). Keduanya menggunakan N.I.S.A sebagai pusat kecerdasan dalam memberi layanan kepada penggunanya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan teknologi asal Indonesia yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Ajari Technologies, resmi meluncurkan beberapa produk berbasis AI dari sistem operasi N.I.S.A, Neural Interactive Systematic Assistant.

Sebagai sistem operasi kecerdasan buatan, N.I.SA mampu membantu pengguna menyelesaikan berbagai tugas yang sistematis yang ada pada kedua produk. Teknologinya dirancang untuk menghubungkan berbagai sumber data secara efisien dan memberi respons yang natural dengan kemampuan berpikir yang dapat dipersonalisasi.

"Bukan sekedar alat bantu, tetapi N.I.S.A dapat diperuntukan sebagai mitra terpercaya dalam pengambilan keputusan berbasis data dan pengelolaan informasi yang kompleks," kata CEO Ajari Technologies, Rafael Ibrahim, dalam acara peluncuran N.I.S.A di Jakarta, Rabu (17/7).

Saat ini N.I.S.A, kata Rafael, menjadi pusat kecerdasan untuk dua produk unggulan dari Ajari Technologies yaitu LearnXpert dan SeeU. Produk ini ditujukan bagi para profesional, akademisi, hingga pengguna di sektor pemerintahan dan bisnis.

"Deretan produk ini merupakan bagian dari komitmen Ajari Technologies untuk memajukan teknologi berbasis AI pada sektor sistem pengelolaan data yang komprehensif di Indonesia," ujar dia.

LearnXpert, sistem manajemen pembelajaran berbasis AI, telah berhasil diadopsi oleh instansi pemerintah terkemuka seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri. Platform yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan ini menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan efisien untuk setiap pegawai.

Menawarkan beberapa fitur utama seperti Anti-Cheating Tools, Learning Guideline dan Test Assessment Scoring, LearnXpert dikembangkan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif, tepat dan efisien. LearnXpert memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hasil pengujian yang sangat tepat serta menerima rekomendasi materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan secara real-time.

Sementara SeeU merupakan platform penyedia ruang pertemuan virtual yang menawarkan pengalaman komunikasi dengan fitur-fitur canggih yang didukung oleh AI seperti video interaktif dengan resolusi tinggi, penerjemahan langsung ke berbagai bahasa. Fitur Real-Time Translation & Interpretation memungkinkan para pengguna untuk menggunakan fitur ini sebagai pemahaman dan penganalisaan data yang kompleks secara komprehensif.

"Fitur ini mempermudah instansi pemerintah dalam pengambilan keputusan yang beracuan kepada data dan statistik, kemampuan ini sangat berguna ketika melakukan pertemuan multinasional. Dengan kemampuan ini, pengguna yang berbicara dalam berbagai bahasa dapat berkomunikasi tanpa hambatan linguistic," terang Rafael.

Teknologi AI yang digunakan pada SeeU mampu menerjemahkan baik konten lisan maupun tulisan secara instan dan akurat. Selama pertemuan berlangsung, AI ini secara otomatis menangkap dan menerjemahkan percakapan, sehingga setiap peserta dapat mengikuti diskusi dalam bahasa yang mereka pahami.

Selain itu, fitur ini juga mendukung penyesuaian kontekstual, yang berarti terjemahan disesuaikan dengan topik pembicaraan, menjamin keakuratan dan relevansi informasi yang diterjemahkan. Dengan adanya kemampuan ini, interaksi multibahasa menjadi lebih efisien, produktif, dan inklusif, memungkinkan kolaborasi yang lebih baik di lingkungan global.

"Pada intinya yang mau di-highlight untuk SeeU dengan adanya píoduk ini menjadikannya tidak ada lagi hambatan bahasa," tegasnya.

SeeU telah terintegrasi dengan ekosistem LearnXpert untuk memperkaya pengalaman belajar secara virtual dan interaktif. Berbagai institusi, seperti Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), telah mengimplementasikan SeeU sehingga rapat-rapat institusi menjadi lebih produktif dan mudah untuk dikelola.

Peluncuran dua produk AI yang dibekali pembelajaran mesin (machine learning) canggih, N.I.S.A dari Ajari Technologies, menjadi bukti nyata bagaimana AI dapat membantu meningkatkan kinerja dan efektivitas instansi pemerintah dalam pemahaman data dan analisa yang kompleks secara komprehensif.

"Kedua produk mempermudah dalam pengambilan keputusan yang beracuan kepada data-data statistik. Ajari Technologies berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk AI yang dapat membantu memajukan berbagai sektor di Indonesia," lanjut Rafael.

Produk inovatif seperti LearnXpert, dan SeeU tidak hanya mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kemajuan teknologi saja. Lebih jauh dari itu juga berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan dan perusahaan di era digital di Indonesia.

"Ajari Technologies terus berinovasi dan bermitra dengan berbagai pihak untuk menghadirkan produk AI yang dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan data di Indonesia," tambahnya.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri menyambut baik peluncuran fitur-fitur AI terbaru dari Ajari Technologies. Kedua instansi ini telah menjadi pengguna awal produk AI AJARI, seperti LearnXpert, dan SeeU merasakan manfaatnya secara langsung dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pemerintahan.

"Dengan mengimplementasikan produk AI dari Ajari, seperti LearnXpert dan SeeU, kami berhasil mengatasi hambatan yang sebelumnya ada dalam sistem pemerintahan kami. AI ini memperkuat efektivitas regulasi, meningkatkan pengelolaan dengan lebih sistematis dan efisien," ungkap Direktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI, Ir. Iwan Djuniardi, M.M,.

"Pemanfaatan AI untuk regulasi telah membuka peluang baru dalam mengelola dan memantau kepatuhan berbagai regulasi. Dengan begitu, prosesnya lebih transparan dan akuntabel," tambahnya.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Dr. Sugeng Hariyanto mengaku sangat puas dengan kinerja LearnXpert. Teknologi ini dinilai memberi dampak yang signifikan pada program pelatihan yang dilakukan.

"Dengan kemampuannya untuk merangkum dokumen dengan baik, tim kami dapat bekerja dengan lebih efisien. Produk ini telah merevolusi cara kami mengelola dan memberikan pelatihan kepada pegawai, membuat pembelajaran lebih mudah diakses dan relevan," ujar jelasnya.

Kasubag Umum Kejaksaan Agung RI Tonny Suhartono, S.H, turut menyambut baik peluncuran fitur-fitur AI terbaru dari Ajari Technologies. Kejaksaan Agung sendiri telah mengimplementasikan produk AI Ajari, SeeU, dalam kegiatan rapat dan pertemuan internal, dan merasakan manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

"Implementasi SeeU ke dalam BPSDM telah memberikan perubahan signifikan dalam pekerjaan kami. Produk ini juga memudahkan kamu melakukan berbagai kegiatan seperti notulensi hingga penerjemahan bahasa yang cepat dan juga baik. Sehingga produk ini dapat meningkatkan kualitas pengembangan keterampilan di lembaga kami," paparnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top