Ahli: Komunikasi Kunci Diagnosis yang Tepat Serta Keselamatan Pasien
JAKARTA - Ketua Komite Mutu dan Keselamatan RSCM/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Hervita Diatri, mengatakan pasien adalah yang paling mengetahui tentang kondisi kesehatannya, sehingga tidak perlu malu saat berkomunikasi dengan tenaga kesehatan guna mendapatkan diagnosis dan terapi yang tepat.
Dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat (13/9), Hervita mengatakan bahwa komunikasi merupakan kunci dalam memastikan keselamatan pasien. Menurut WHO, katanya, kesalahan diagnosis bukan hanya karena dokternya tidak ahli, namun juga karena kejujuran pasien.
Menurut data, ujar dia, terdapat kesalahan diagnosis sebesar 16 persen. Apabila ada 10 pasien maka sekitar 1-2 pasien menerima diagnosis yang salah.
"Penelitian yang terakhir itu mencoba memotret dari tahun 2015 sampai 2024 ini. Jadi kita bisa lihat bahwa dalam waktu kurang dari 10 tahun angkanya masih tidak terlalu banyak berubah," kata dia.
Hervita menyebutkan ada sejumlah alasan pasien tidak mau jujur mengenai kondisinya. Salah satunya adalah karena takut mendengar kabar buruk. Namun dia mengingatkan bahwa bukan berarti dengan tidak mendengar kabar apapun, artinya mereka baik-baik saja.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya