Agrowisata Berbasis Singkong Dipacu
Foto: istimewaJAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementeri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersinergi mengembangkan agrowisata berbasis singkong. Melalui pengembangan agrowisata dalam memanfaatkan lahan itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus memelihara budaya maupun teknologi lokal.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menuturkan selama pandemi ini terjadi perubahan arah, sekarang pangan lokal bergerak dengan baik. Petani semangat menanamnya karena pasar menggeliat.
Dia mencontohkan ekspor singkong dan produk turunannya pada 2021 naik tinggi dibanding 2020. Ekspor Indonesia jauh lebih tinggi dibanding impor dan kebutuhan akan produk ubi kayu dalam negeri masih tinggi.
- Baca Juga: Ekspor UMKM
- Baca Juga: Fokus Pasar Masih Tertuju ke Ekonomi AS, Ini Prediksi IHSG
"Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mapping sentra-sentra pangan lokal Indonesia pangan lokal. Pangan lokal tidak hanya diversifikasi produksi tetapi diversifikasi konsumsinya juga. Guna memperkaya nilai tambah singkong, kita kembangkan agrowisatanya, yang dikemas secara modern bekerja sama dengan perhotelan dan lainnya," ungkap Suwandi pada acara Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani kerja sama Ditjen Tanaman Pangan dengan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI), Rabu (9/3).
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD