Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembiayaan

AGRO Incar Kategori BUKU III

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) mengincar penambahan modal untuk menjadi bank kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III. Guna memuluskan rencana tersebut Perseroan akan melakukan diversfikasi usaha pada kredit dan layanan perbankan untuk mendorong kenaikan pendapatan berbasis komisi.

Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto, mengatakan pada tahun ini Perseroan berharap dapat naik ke BUKU III. Sejauh ini modal inti (Tier I) Perseroan telah mencapai 3 triliun rupiah, sehingga Perseroan membutuhkan tambahan modal 2 triliun rupiah sebagaimana ketentuan untuk masuk menjadi BUKU III.

Hal inipun bisa ditempuh melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). "Kami yakin penambahan modal itu dapat dilakukan sebelum akhir kuartal III tahun ini. Jadi kalau bisa di semester ini kami kejar," ungkap dia di Jakarta, baru-baru ini. Sejalan dengan upaya menjadi BUKU III, Perseroan akan mendiversifikasi usaha di segmen trade finance, anjak piutang, pengembangan usaha lebih jauh di sektor konsumer maupun ritel.

Agus pun optimistis Perseroan dapat meningkatkan fee based income yang pada tahun ini ditargetkan sebesar 20 persen. "Tahun lalu fee based income kami sebesar 17 miliar rupiah. Nah kalau kami masuk ke BUKU III, kami dapat menggarap bisnis bancassurance, bank kustodian, serta menjadi agen efek penjual reksa dana," papar Agus.

Pada tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 34,2 persen menjadi 14,7 triliun rupiah dibandingkan tahun lalu sebesar 10,98 triliun rupiah. Sementara itu, untuk laba bersih diharapkan tumbuh 63 persen dari posisi akhir 2017. Terkait rencana penambahan modal melalui HMETD, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRRI), Haru Koesmahargyo menjelaskan, pembahasan mengenai penawaran umum terbatas (PUT) BRI Agro belum lengkap, sehingga agenda tersebut akan dibahas kembali dalam RUPS selanjutnya.

"Dalam HMETD BRI Agro, BRI mungkin tidak mengambil seluruh hak perusahaan. Soalnya terdapat potensi mengundang calon mitra strategis bagi anak usaha kami, tapi terkait hal itu tunggu nanti," kata Haru. Pada tahun ini Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar 53,2 miliar rupiah atau setara dengan 2,89 rupiah per saham.

Jumlah dividen tersebut merupakan 40 persen dari raihan laba Perseroan yang diraih pada 2017 atau sebesar 140,50 miliar rupiah. "Sisa laba sebesar 57 persen akan digunakan untuk memperkuat permodalan," ujar dia. Sepanjang 2017, laba Bank BRI Agro meningkat 36 persen dari capaian pada tahun lalu sebesar 103 miliar rupiah.

Kenaikan laba Perseroan seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 23,5 persen menjadi 503,12 miliar rupiah pada 2017, dari tahun sebelumnya sebesar 407,36 miliar rupiah. Kenaikan laba Perseroan ditopang oleh peningkatan pendapatan dari komisi, provisi dan administrasi sebesar 16,4 persen menjadi 15,02 miliar rupiah pada 2017, dari tahun sebelumnya sebesar 12,90 miliar rupiah.

"Untuk laba tahun ini kami targetkan tumbuh 63 persen," imbuh dia. Untuk dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun AGRO mencapai 12,42 triliun rupiah naik 34,7 persen dari tahun sebelumnya sebesar 9,22 triliun rupiah. Adapun aset Perseroan mencapai 16,32 triliun rupiah meningkat 43,48 persen dari tahun sebelumnya 11,38 triliun rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top