Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan PBB

Afrika Berpotensi Krisis Pangan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOKOHAMA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan populasi penduduk Afrika akan bertambah menjadi 2,5 miliar orang pada tahun 2050. Itu artinya satu dari empat manusia di bumi ini adalah penduduk asli benua itu.

Gilbert Houngbo, Kepala Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultural (International Fund for Agricutural Development/IFAD), sebuah badan PBB yang berspesialisasi dalam memberikan pinjaman dan hibah kepada petani miskin di daerah perdesaan di seluruh dunia, memperingatkan bahwa populasi Afrika yang berkembang pesat itu akan membawa bencana bila tidak diimbangi dengan perbaikan produksi pertanian. "Tanpa perbaikan (dalam produksi pertanian), ya, saya khawatir," kata Houngbo, kepada The Japan Times.

Selama tiga hari terakhir di Yokohama, para pejabat tinggi pemerintah dan bisnis dari Afrika dan Jepang menggelar Konferensi Internasional Tokyo tentang Pembangunan Afrika. Mereka membahas apa yang mereka lihat dan masa depan ekonomi Afrika.

Bagi mereka yang optimistis, besarnya populasi penduduk Afrika itu dianggap sebagai peluang untuk menciptakan pasar besar. Tetapi, IFAD bersama empat badan PBB lainnya menerbitkan laporan bulan lalu tentang kelaparan dan kekurangan gizi di seluruh dunia dengan judul Keadaan Ketahanan Pangan dan Nutrisi di Dunia 2019.

Sejak 2015, jumlah orang yang menderita kelaparan telah meningkat, termasuk di Afrika. Bahkan pada tahun 2018, sebanyak 820 juta orang tidak memiliki makanan yang cukup untuk dimakan dan menderita kekurangan gizi.

"Kelaparan meningkat di hampir semua sub-wilayah Afrika, menjadikan Afrika sebagai wilayah dengan prevalensi kekurangan gizi tertinggi - hampir 20 persen dari total populasi benua," kata laporan itu.

Banyak petani di Afrika menghadapi berbagai kesulitan, seperti kurangnya irigasi dan dampak dari perubahan iklim. Untuk meningkatkan produktivitas mereka, diperlukan pendekatan komprehensif, yang berarti tidak hanya berfokus pada sistem produksi pangan, tetapi juga pada banyak faktor lain, seperti sistem penyimpanan, konservasi lahan, masalah gender dan pola pikir petani Afrika. ang/ The Japan Times/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top