Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Folk Harbor Festival Polandia

Adu Kreativitas untuk Lestarikan Budaya Indonesia

Foto : foto-foto: dok. International Dance Festival
A   A   A   Pengaturan Font

International Dance Festival ke XXV "FOLK Harbor" berlangsung dari 23 Juni sampai 30 Juni 2018 di Gorzów, Polandia. Festival yang bersifat kompetisi ini telah diakui oleh FIDAF (Federation of International Dences Festival) sejak 2016.

Momen paling menegangkan bagi seluruh peserta International Dance Festival (IDF) Folk Harbor ke 25 di Gorzow Wielkopolski, Polandia, Jumat (29/6) malam. Sebelas tim dari 10 negara telah mempersembahkan penampilan terbaik mereka pada saat penjurian, dua hari sebelumnya, Rabu (27/6).

Semua tim sama memiliki harapan tinggi: menang!. Setidaknya mendapatkan salah satu nomor penghargaan.

Dalam kondisi harap-harap cemas seperti itulah, semua peserta sudah hadir jauh sebelum acara dimulai, di Gedung Amfiteatr Miejskie Centrum Kultury Gorzow. Padahal, acara baru akan dibuka pada jam 19.00 waktu setempat.

Mereka datang sudah dengan rias dan busana khas yang lengkap sesuai karakter negaranya masing- masing. Seperti penampilan tim negara Eropa Timur yang unik. Rambut para penari wanita dikepang rapi bermahkota bunga. Busananya menggunakan hiasan celemek untuk memasak.

Sementara tim Indonesia yang diwakili SMP Labschool Kebayoran yang sudah berlatih keras selama tiga bulan, tidak terhindar juga dari perasaan cemas.

Latihan menghadapi kompetisi internasional memang tidak bisa sembarangan. Selain membawa nama sekolah, tim ini juga membawa nama Indonesia dan bendera merah putih. Itu sebabnya tim pelatih menanamkan disiplin yang cukup ketat.

Berbeda dengan tim dari sembilan negara lainnya, yaitu Bulgaria, Republik Ceko, Kazakhstan, Kolombia, Latvia, Malaysia, Polandia, Romania dan Ukraina, yang pesertanya merupakan anggota sanggar tari. Sedangkan tim Indonesia berasal dari pelajar sekolah menengah pertama, yang mayoritas tidak punya latar belakang sebagai penari.

Duapuluh delapan pelajar itu dilatih dari nol, digembleng selama 20 kali latihan. Itu pun sempat bikin tim misi budaya deg-degan karena masa latihan banyak terpotong oleh beberapa momen seperti saat UAS kenaikan kelas.

Belum lagi pada masa liburan Lebaran kemarin. Padahal masa itu seharusnya tim sudah berlatih intensif. Libur lebaran memaksa latihan stop beberapa kali karena sebagian anggota tim ikut juga mudik, pulang kampung halaman.

Hal itulah yang membuat penampilan mereka jauh dari matang. Tampak pada saat gelar pamit pertengahan Juni, di hadapan orang tua masing- masing. Ada rasa waswas di hati para orang tua mereka saat itu.

Tapi the show must go on. Tim Labsky tetap berangkat ke Gorzow, Polandia.

Konpensasinya, latihan pun digeber di kota ini. Setiap bagi bangun jam 07.00, sarapan, cepol rambut, latihan, dandan.

Panitia memang menginginkan tim tampil setiap hari di berbagai kota dan gedung amphitheatre setiap hari. Ini merupakan upaya panitia menggaungkan acara ini ke masyarakat Gorzow Polandia. Bahkan ada yang sehari dua kali tampil pagi dan sore. Tampil berkali- kali di hadapan penonton asing, di panggung besar, latihan pagi dan sore, membuat penampilan tim Indonesia semakin kompak dan semakin matang dari hari ke hari.

Ditambah dengan pengarahan intensif dari ketua pelatih dan koreografer, Wiwiek Widiastuti, serta evaluasi harian dan kedisiplinan yang terus digaungkan ketua tim misi budaya Labsky 2018, Muliadi Tarigan, dan guru pembimbing Triutamidiharjo, membuat tim ini semakin memiliki penampilan sesuai target. kay/R-1

Pertukaran Budaya Antarbangsa

Festival ini bertujuan untuk, pertama, pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman untuk meningkatkan program dan tingkat artistik dari festival tari;

Kedua, saling bekerjasama dalam mendapatkan ansambel dan pertukaran di antara festival; Ketiga, meningkatkan aktivitas promosi dan informasi; Keempat, memulai dan melaksanakan proyek-proyek mitra.

Selama pelaksanaan lima hari Folk Harbor festival, selain ikut dalam kompetisi, setiap negara peserta wajib menampilkan tarian tradisional lainnya guna memperkenalkan budaya negaranya ke negara peserta lainnya.

Dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa dan keinginan untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya musik dan tari tradisional serta menumbuhkan sikap kerjasama, kepedulian, saling menghargai, dan saling menghormati, maka SMP Labschool Kebayoran turut serta dalam festival ini untuk kedua kalinya sebagai perwakilan dari Indonesia.

Tim Indonesia yang diwakili oleh SMP Labschool Kebayoran mengirim 28 murid kelas 9 dalam program misi budaya. Untuk dapat turut serta dalam kegiatan tersebut, dibutuhkan beberapa tahap seleksi yang cukup kompetitif di antara murid-murid kelas 9. kay/R-1

Menunggu Momen dengan Cemas

Puncak penampilan terbaik mereka, terjadi pada saat hari penjurian pada 27 Juni 2018. Saat itu, tim menari di Gedung amphitheatre Teatralna di Kota Gorzow dengan sangat baik. Perfecto !! Bravo !! Dan sebagainya. Bagaimana para penonton bertepuk tangan di setiap momen gerakan tari berhenti. Belum lagi teriakan-teriakan semangat dan sorak sorai dari penonton negara lain, yang rata-rata menyukai penampilan mereka.

Usai tampil di depan juri, rasanya seperti jerawat pecah. Detik itulah semua peserta berkumpul di ruang wardrobe yang disediakan panitia untuk masing- masing tim. Semua mengeluarkan rasa yang dialami. Ada lega, senang, bahagia, haru, tangis dan lain-lain campur aduk di ruangan berukuran 2x4 meter itu. Tangis pecah bersamaan di ruangan itu.

"Sedetik pun saya tak berkedip menonton penampilan tadi. Saya tunggu-tunggu kesalahan dari anak-anak. Tapi sampai akhir penampilan tidak ketemu sama sekali kesalahan itu," ucap Wiwiek Widiastuti sambil menangis haru.

Momen yang ditunggu-tunggu itu pun tiba. Jumat (29/6) malam, semua peserta dari semua negara berkumpul di Gedung Miejskie Centrum Kultury di Kota Gorzow.

Satu persatu tim sudah dipanggil naik panggung menerima sertifikat penghargaan.

  • Juara 4 diumumkan : Tim Bulgaria.
  • Juara 3 Tim Chech Republic.
  • Juara 2 Latvia.
  • Juara 1: Kazakshtan

Indonesia tidak dapat penghargaan sama sekali. Wajah-wajah seluruh tim tampak pucat. Kehilangan kepercayaan diri. Semua hanya bisa melongo saling pandang.

Rasa malu membayangkan pulang ke Tanah Air tidak membawa penghargaan apa pun, sudah menghantui.

Tapi sesaat kemudian MC mengumumkan dengan suara tinggi "it's time for GRAND PRIX!!..LABSZKI from INDONESZI".

Tangis pun pecah di acara closing ceremony ini.Luar biasa !! Kali ini tangis bahagia. Bangga. Haru. dan rasa kerja keras dibayar lunas !!! Tanpa komando para siswa langsung syukur di atas panggung. kay/R-1

Komentar

Komentar
()

Top