Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

ADB: Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh di Tengah Risiko Global

Foto : ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN

Pekerja menjemur kerupuk di sentra UMKM Mandiri di Kampung Pekarungan, Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu. Indonesia diperkirakan akan mempertahankan aktivitas ekonomi, dengan pertumbuhan PDB diproyeksikan sebesar 5 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Jiro Tominaga, mengatakan aktivitas ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah risiko global, termasuk dampak kenaikan suku bunga global dan ketegangan geopolitik di dunia.

"Indonesia diperkirakan akan mempertahankan aktivitas ekonomi, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, dan tingkat inflasi sebesar 2,8 persen pada kedua tahun tersebut," kata Jiro, di Jakarta, Selasa (21/5).

Seperti dikutip dari Antara, Jiro mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi itu didorong oleh kuatnya konsumsi swasta, belanja infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap.

Pada sisi lain, Jiro menuturkan risiko penurunan juga ada. Meskipun pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 meningkatkan kepercayaan dunia usaha, sehingga mendorong peningkatan investasi dan konsumsi, namun tekanan depresiasi rupiah yang terus-menerus dapat mendorong Bank Indonesia (BI) untuk memperketat likuiditas, yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap permintaan domestik.

Selain itu, tambah dia, permintaan global mungkin melemah karena ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan sehingga mengurangi kontribusi ekspor neto terhadap aktivitas perekonomian.

Perubahan Iklim

Faktor-faktor seperti tingginya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) yang berkepanjangan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut, dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan memperburuk kondisi perdagangan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan pemerintah selalu menyiapkan skenario untuk meredam dampak gejolak geopolitik global ke perekonomian Indonesia terutama bagi sektor riil.

"Skenario, pemerintah selalu siapkan. Namun, sekarang kita masih menunggu perkembangan (konflik Iran-Israel)," kata Airlangga.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top