Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ada Banyak Jalan Menuju Sehat Bahagia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Judul : Sarah Diorita

Penulis : Sarah Diorita Candra

Terbit : Mei 2018

Cetakan : 1

Penerbit : B First

Tebal : 187

ISBN : 978-602-426-098-9

Sarah Diorita adalah istri gitaris band Sheila on 7, Eross Candra, yang kini berkiprah dalam gerakan pangan untuk memajukan produksi lokal melalui Pasar Sehat Mustokoweni (dulu Pasar Sagan) dan Lokaloka Kitchen Lab (LKL), di Yogyakarta. Pasar Sehat Mustokoweni menyediakan kebutuhan pangan rumah tangga yang sehat, terjangkau, dan minim polusi.

Selain memprakarsai gerakan pangan skala lokal tersebut, Sarah juga membidani Lokaloka Bistro tahun 2014 yang kemudian beralih menjadi Lokaloka Kitchen Lab (LKL) tahun 2018. LKL menyajikan layanan antarmasakan rumahan yang sehat dengan memadukan bahan-bahan lokal dimasak ala Prancis.

Sarah dididik agar mampu beradaptasi dengan budaya Indonesia maupun Prancis. "Ibuku selalu memberitahuku bahwa aku bukan 50 persen Indonesia dan 50 persen Prancis, melainkan 100 persen Indonesia dan 100 persen Prancis" kata Sarah (hal 1). Sarah menceritakan petualangannya mengikuti berbagai sistem pendidikan berkurikulum Prancis, Indonesia, Amerika, dan homeschool.

Ditulis dalam bab-bab yang disusun dengan urutan abjad, Sarah menyebut buku ini sebagai kamus rasa. Ini bukan hanya rasa makanan, namun juga rasa kehidupan. Sarah juga berbagi kisah kesibukannya sebagai pegiat kuliner, istri musikus, ibu, dan mahasiswi. Ini dilukiskan dalam bab berjudul, "No Nanny, No Worries."

Mengolah batin penting karena kesehatan bukan semata-mata unsur fisik, tapi juga mental dan pikiran. Ini termasuk menjaga lingkungan agar tetap sehat. Melalui buku ini, Sarah mendorong pembaca mendefinisikan kembali arti hidup sehat. Hal ini bisa dimulai dengan memilih asupan makanan sehari-hari dengan bahan-bahan alami dan memahami kebutuhan tubuh.

Ada banyak jalan menuju sehat dan bahagia. "Namun, terpenting bisa menghargai tubuh, bersyukur atasnya dan memastikan karunia ini dijaga sebaik mungkin," jelas Sarah (hal 146). Bersyukur juga salah satu sisi penting. Ini pula yang diajarkan pada Pitu, putra semata wayangnya.

Sarah banyak berbagi mengenai tip-tip mendidik anak, membangun rasa percaya diri, menghargai diri sendiri dan orang lain. Kemudian, menemukan impian, bekerja keras, dan mengajarkan kepedulian tentang orang lain. Buku juga membahas tantangan orang tua masa kini dan menyikapi produk teknologi bagi anak.

Peran suami dalam membesarkan anak tertuang dalam bab "Kebun Batin." Isinya, menggambarkan salah satu kunci keharmonisan keluarga dengan memberi ruang bagi masing-masing pihak untuk berkembang sesuai dunianya. "Kebun batin menjadi satu pasangan dengan tetap memiliki kebun sendiri-sendiri" (hal 90). Maka, penting juga untuk dapat menerima banyak dalam diri pasangan yang mungkin tidak bisa dipahami. Lokaloka Bistro menjadi kebun batinnya. Sedangkan, bagi Eross, menggubah lagu adalah kebun batinnya.

Hampir setiap bab dilengkapi ilustrasi agar tidak membosankan pembaca. Pencinta kuliner dimanjakan dengan beberapa resep ala dapur Prancis yang dilengkapi foto. Namun, pembaca yang buta kuliner pun bisa menikmati sajian cerita di balik setiap resep yang ditulis. Ada juga pengetahuan tentang jagat kuliner, seperti gluten, cold pressed juice, dan berbagai tipe vegetarian.


Diresensi DM Purnamacandra Rahmawati, Lulusan S-2

Komentar

Komentar
()

Top