Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ada Apa Tiba-tiba Ditemukan Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Tapanuli Selatan, Sumut

Foto : ANTARA/HO

Lumba-lumba yang mati terdampar.

A   A   A   Pengaturan Font

Sipirok - Seekor lumba-lumba atau dolphin ditemukan mati terdampar di Pantai Barat Sumatera tepatnya di Sitolu-tolu, Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel),Sumatera Utara.

Kepala Desa Muara Upu, Husnul Amir Harahap yang dihubungi dari Sipirok, Minggu, mengatakan lumba-lumba itu di temukan mati oleh warga sekitar lebih kurang 3 meter di bibir pantai di atas pasir putih.

"Memang pada hari Jumat, (19/3) sekitar pukul 11.30 WIB kawanan lumba-lumba terlihat mundar-mandir di Pantai Muara Upu. Terlihat jelas lebih dari tiga jam," katanya.

Bahkan, nelayan yang sedang mencari ikan sempat terusik, sebab tak mendapat hasil tangkapan atas kehadiran lumba-lumba mencari makan yang hingga pantai.

Namun, pada Sabtu (20/3), diperkirakan salah satu dari seribuanlumba-lumba itu didapati sudah tidak bernyawa di atas pasir putih Pantai Barat Samudra Hindia itu.

"Diduga lumba-lumba yang hendak memangsa ikan terdampar ke pasir dan tak mampu untuk kembali lagi ke laut sehingga mamalia laut itu akhirnya mati," katanya.

Lumba-lumba mati itu berukuran lebih dari satu meter dengan berat lebih dari 30 kg. Kulitnya sudah mulai tampak mengelupas.

Ia menjelaskan jarang terlihatkehadiran lumba-lumba hingga ribuan ekor di Pantai Muara Upu yang memiliki garis pantai 17 kilometer itu. Apalagi hingga menyentuh dekat bibir pantai.

"Pada 2016 atau 2017 pernah ribuan lumba-lumba terlihat melintas di daerah sini, tetapi tidak sampai ke pinggir dekat pasir pantai atau ada yang mati terdampar," ungkapnya.

Menurut Kades, di perairan Muara Upu, warga kerap bisa menyaksikan pemandangan lumba-lumba berenang. Jenisnya ada warna putih dan hitam. "Tetapi, untuk kehadiran hingga ribuan kawanan lumba-lumba jarang sekali terjadi," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top