Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
IKN Nusantara

Ada 5 Destinasi Wisata yang Akan Dikembangkan di Sekitar IKN

Foto : Sumber: BPS, KJ/ones/and
A   A   A   Pengaturan Font

Penajam Paser Utara, Kaltim - Provinsi Kalimantan Timur memiliki letak yang sangat strategis dengan dikelilingi sejumlah destinasi wisata yang dapat dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Ibu Kota Negara (IKN).

Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif di Otorita IKN Nusantara, Muhsin Palinrugi, menyebut Provinsi Kalimantan Timur memiliki lima destinasi wisata yang dapat mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Mulai dari goa-goa hingga bukit.

"Di IKN, bicara pariwisata yang ada di kawasan pengembangan ini baru ada sekitar lima atau empat destinasi wisata yang potensial kita kembangkan," ujar Muhsin saat ditemui di Titik Nol Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (3/10).

Destinasi tersebut di antaranya Goa Tapak Raja, kawasan mangrove Mentawir, Gunung Parung, air terjun Tembinus serta bukit Bengkirai.

Muhsin menjelaskan destinasi wisata Goa Tapak Raja yang ditemukan oleh pendatang pada 1983 ini berada sekitar 30 kilometer dari Titik Nol IKN memiliki potensi edukasi wisata (eduwisata).

Sementara di kawasan mangrove Mentawir memiliki luas total kawasan sekitar 2.300 hektare dan 300 hektare dari total luasan itu dimanfaatkan sebagai ekowisata mangrove.

Di lokasi ini, lanjut dia, pengunjung dapat menikmati beragam produk dari mangrove berupa kopi mangrove, jus mangrove serta pupur atau bedak yang diproduksi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Lokasi lain yakni Gunung Parung yang menyajikan keasrian hutan yang masih terjaga. Selanjutnya yakni Bukit Bangkirai yang juga memiliki keindahan hutan.

Dengan adanya potensi pariwisata yang ada di sekitar IKN Nusantara, Muhsin mengakui hingga kini masih ada kendala terkait SDM yang mengelola sektor pariwisata terutama pengelola tempat menginap atau homestay.

"Masih kendala yang kita hadapi dalam konteks SDM, misalnya, di daerah Wonosari ada homestay hanya saja permasalahan SDM pengelola homestay itu," tuturnya.

Untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya pun telah memprogramkan pelatihan pengelolaan homestay terkait pelayanan serta akan memberikan program pelatihan pemandu wisata.

Program Netas

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf), Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan Kemenparekraf menawarkan solusi terkait pengembangan SDM melalui peningkatan kapasitas (upskilling).

"Tapi kita harus tahu dulu peningkatan kapasitas seperti apa yang dibutuhkan," ujarnya.

Menurutnya, dengan mengetahui kebutuhan di daerah dapat menjadikan sebuah program berjalan sesuai target yang diinginkan dan dibutuhkan suatu daerah.Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan kegiatan Nemuin Komunitas (Netas), yang digelar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merupakan upaya pengembangan kepariwisataan.

"Acara ini bagian dari pengembangan kepariwisataan, karena pariwisata adalah multisektor, multidimensi, dan tidak bisa hanya dibangun Kemenparekraf kami membutuhkan stakeholders dan sama-sama melalui gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber) dan gas pol (garap semua potensi online) yang ada untuk membangun sektor parekraf," ujar Giri saat ditemui di Titik Nol Nusantara, Penajam Paser Utara, Kaltim, Rabu (4/10).

Ia menambahkan melalui kolaborasi termasuk dengan komunitas dapat memperkuat jejaring tak hanya di IKN Nusantara, melainkan secara nasional dan hal ini karena banyak komunitas yang membangun kepariwisataan dan berbagai sektor lain.

Kegiatan yang melibatkan 91 peserta dari 62 komunitas ini dapat mendukung pembangunan kepariwisataan yang berujung pada mendukung perekonomian juga aspek lain yakni bernegara dan bermasyarakat.


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top