![ABI, Memadukan Hiburan dan Kebaikan](https://koran-jakarta.com/images/article/php2_hk_v_resized.jpg)
ABI, Memadukan Hiburan dan Kebaikan
![ABI, Memadukan Hiburan dan Kebaikan](https://koran-jakarta.com/images/article/php2_hk_v_resized.jpg)
Selain untuk menyesuaikan alur cerita, penampilan berkelompok akan memberikan nilai edukasi terutama pada anak-anak. Yaitu, kerja sama akan lebih baik dibandingkan kerja sendiri. Berbagai kekonyolan menjadi bahan lelucon di atas panggung. Kekonyolan tersebut bukan berarti tanpa batas. Dalam aturan profesi badut secara internasional, mereka tidak boleh menampilkan bullying secara fisik maupun verbal.
Bahkan ketika badut yang membisiki kata atau kalimat tertentu pada anak-anak yang didaulat naik ke atas panggung."Biarkan anak-anak dengan celotehnya sendiri, kita hanya menghibur," ujar mantan juru masak hotel yang tidak betah kerja di perhotelan tersebut. Badut dan lelucon menjadi satu kesatuan. Anggota dewan yang kerap mendapat julukan badut politik karena pendapatpendapatnya dirasa konyol tidak dapat disamakan dengan profesi badut.
"Kita nggak pernah berpikiran untuk berpolitik. Kita hanya menghibur masyarkat Indonesia," ujar dia. Pada 2019 nanti, ABI berencana melatih sulap dan akrobatik untuk anak-anak jalanan. Selain aksi sosial, upaya tersebut untuk mencari sumber daya manusia untuk mendukung kegiatan ABI. Selain itu, ABI memiliki perpustakaan keliling dan tempat belajar di daerah Tangerang yang menampung buku dan mainan anak-anak dari warga Singapura.
Dengan Gerakan Anti Mubazir tersebut, mereka akan memberikan akses buku dan mainan untuk anak-anak pemulung. Komunitas ini masih tergolong belia, berdiri pada 23 Februari 2018, didirikan untuk melakukan aksi sosial di masyarakat, awalnya untuk penderita kanker. Sebanyak 16 anggota yang terdiri dari para badut profesional menghibur masyarakat sembari melakukan aksi sosial untuk memberikan bantuan pada masyarakat kurang mampu. din/E-6
Harus Edukatif, Lalu "Show Must Go On"
Atraksi pertunjukkan badut tidak sekedar lucu-lucuan. Para badut ditantang untuk mempertontonkan aktraksi menghibur serta edukatif. Dua unsur pentunjukkan yang tidak mudah diwujudkan dalam sebuah pertunjukan. "Tantangannnya, kita nggak cuma menghibur, kita kasih edukasi. Apalagi, (penontonnya) anak-anak," ujar Fauzan Firmansyah, 38, Humas ABI.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya