Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Melestarikan Tradisi Menenun Lewat Festival Begawe Jelo Nyesek

Foto : ANTARA/Akhyar Rosidi

Perajin merajut kain tenun dalam Festival Begawe Jelo Nyesek Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB.

A   A   A   Pengaturan Font

Desa Sukarara merupakan salah satu desa dari 154 desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB. Produk unggulan desa tersebut adalah kain tenun yang dibuat secara tradisional sehingga ditetapkan menjadi desa wisata tenun oleh pemerintah setempat. Kegiatan membuat kain tenun hanya dilakukan oleh kaum perempuan sehingga sebagai besar ibu rumah tangga (IRT) di Desa Sukarara menjadi perajin kain tenun, termasuk anak perempuan yang sudah dewasa. Kepala Desa Sukarara Haji Saman Budi mengatakan dari 12 ribu penduduk, sebagian besar bekerja menjadi perajin tenun dan petani serta sektor lainnya. Rata-rata IRT di Desa Sukarara mereka adalah perajin kain tenun.

Berdasarkan data, jumlah perajin tenun di Desa Sukarara mencapai 3.200 orang, sedangkan yang tidak menjadi perajin tenun dari total penduduk Desa Sukarara sebanyak 3.500 keluarga. Sementara itu, perajin kain tenun Desa Sukarara Ramilah mengatakan kain tenun yang dihasilkan ini bisa dijadikan bahan baju adat, pakaian kerja, dan bahan baku pembuatan tas. Harga kain tenun tersebut bervariasi, tergantung dari motif dan jenis kain yang dibuat. Harganya pada kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah per lembar. Keahlian membuat kain dilestarikan secara turun-temurun. Belajar membuat kain tenun tradisional itu membutuhkan waktu cukup lama sehingga sejak ketika anak mulaimenginjak dewasa, para ibu mengajarkan cara membuat kain tenun kepada anak perempuannya.

Pada tahap awal belajar menenun membutuhkan ketekunan. Kain tenun yang dibuat pada tahap itu adalah kain tenun polos. Setelah lancar dalam membuat kain tenun polos, baru dilanjutkan dengan membuat kain tenun bermotif. Untuk menghasilkan kain tenun membutuhkan waktu 1 bulan hingga 3 bulan, tergantung dari motif dan ukuran lain tenun yang dibuat. "Semakin banyak motif kain tenun yang dibuat, waktu pembuatannya kian lama. Kain tenun polos saja bisa 1 bulan untuk satu kain," kata Ramilah. Lombok Tengah membukukan rekor Muri atas keberhasilan penyelenggaraan Festival Begawe Jelo Nyesek di Desa Wisata Sukarara pada 2023. Rekor itu diberikan atas keberhasilan menyelenggarakan Festival BegaweJelo Nyesek, yang merupakan budaya masyarakat untuk melestarikan tradisi tenun di Desa Wisata Sukarara.

Festival Begawe Jelo Nyesek itu dihadiri 2.023 penenun, yang merupakan warga Desa Wisata Tenun Sukarara, Kecamatan Jonggat. Penghargaan itu diharapkan bisa memacu semangat para penenun untuk terus menenun sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lombok Tengah. Para penenun diminta terus mempertahankan kualitas kainyang dihasilkan agar hasil karya kaum perempuan tersebut memiliki nilai tambah tinggi.

Oleh karena itu, pemerintah desa dan daerah harus proaktif memberdayakan para perempuan perajin kain tenun, terutama dalam menyiapkan pasar terhadap produk kerajinan mereka. Ant


Redaktur : -
Penulis : Deri Henriawan

Komentar

Komentar
()

Top