Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Penanganan Wabah I Pemerintah Larang WNA Masuk dari 11 Negara

94 Juta Warga Indonesia Sudah Divaksin Lengkap

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima vaksin dosis lengkap mencapai lebih dari 94,3 juta jiwa sampai dengan Minggu, pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima, jumlah harian penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin bertambah 672.898 menjadi total 94.339.737 orang.

Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat hari ini sebanyak 410.618 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 138.530.231 jiwa. Adapun total vaksinasi untuk dosis ketiga bertambah sebanyak 785 menjadi 1.224.868 orang. Pemerintah berencana memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang.

Dengan demikian, maka tercatat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 61,98 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi. Dilansir dari dashboard vaksinasi Kemenkes RI, pemenuhan target suntikan dosis pertama di Indonesia telah menembus 66,52 persen, dosis kedua 45,30 persen, dan dosis ketiga 131,08 persen dari target sasaran.

Juru Bicara Vaksinasi Covid- 19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksinasi dua dosis berikut penguatan protokol kesehatan dan monitoring mobilitas penduduk menggunakan aplikasi PeduliLindungi diharapkan cukup untuk menangkal gelombang lanjutan Covid-19 di Indonesia.

"Selain itu, tentunya masyarakat juga perlu mengubah kebiasaan lama dengan menyesuaikan pada perilaku hidup sehat di masa pandemi dengan 3M," katanya, Minggu (28/11). Dilansir dari laman Satgas Penanganan Covid-19, kasus tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 51 kasus. Kasus tertinggi berikutnya di Jawa Tengah 33 kasus, Jawa Timur 32 kasus, Riau 26 kasus, serta Jawa Barat 25 kasus. Jumlah pasien yang sembuh dilaporkan terus meningkat sebanyak 275 orang sehingga saat ini jumlah keseluruhan pasien yang sembuh berjumlah 4.103.914 orang.

Antisipasi Omicron

Sementara itu, pemerintah Indonesia melarang masuk warga negara asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir ke 11 negara untuk mengantisipasi importasi kasus varian baru Covid-19 yang bernama Omicron (B.1.1.529).

Sebelas negara tersebut, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Leshoto, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong. "Pelarangan masuk untuk WNA yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir ke negara-negara berikut, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hong Kong. Kebijakan ini akan segera diberlakukan dalam waktu 1 x 24 jam," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers mengenai respons pemerintah menghadapi varian Omicron, secara daring di Jakarta, Minggu (28/11).

Kendati demikian, khusus untuk WNI yang pulang ke Indonesia dan memiliki riwayat perjalanan dari negara-negara yang dilarang harus menjalani karantina selama 14 hari. Luhut mengungkapkan daftar negara-negara tersebut bisa berkurang atau bertambah berdasarkan evaluasi secara berkala yang dilakukan pemerintah.

"Kita akan melihat 14 hari ke depan. Tapi kita akan terus evaluasi dari hari ke hari. Karena ini saya sampaikan lagi, ini varian baru. Hasil penjelasan para pakar, apakah ini mematikan seperti yang lain atau lebih parah dari varian Delta, kita masih banyak big question mark (tanda tanya besar) mengenai ini. Jadi kita enggak buru-buru," katanya.


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top