Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Menular

94 Jiwa Meninggal Akibat Penyakit DBD di Awal 2019

Foto : ANTARA/PRASETIA FAUZANI

DIRAWAT - Petugas kesehatan memberikan penanganan medis kepada pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, akhir pekan lalu. Data dari Dinas Kesehatan setempat menyebutkan sedikitnya 486 warga terserang DBD dengan sembilan orang di antaranya meninggal dunia dalam kurun waktu dua pekan terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun 2019 terus bertambah di seluruh Indonesia, bahkan di beberapa daerah terjadi peningkatan signifikan dibandingkan kasus yang terjadi pada tahun lalu. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus DBD sudah terjadi pada akhir tahun 2018 saat mulai musim peralihan dari kemarau ke hujan dan selama musim hujan.

Kemenkes mencatat ada 584 kasus DBD pada 2018 yang dilaporkan dari enam provinsi dan delapan kabupaten-kota. Kemenkes pada November 2018 langsung memberikan peringatan peningkatan kewaspadaan pada para kepala daerah terhadap potensi terjadinya peningkatan kasus DBD.

Sementara di awal 2019, hingga 24 Januari, tercatat ada 9.868 kasus DBD yang terjadi di 34 provinsi seluruh Indonesia dan 94 jiwa meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui nyamuk tersebut.

DBD merupakan penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegepty yang sudah terinfeksi virus dengue. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan DBD merupakan penyakit endemis di seluruh wilayah Indonesia di saat musim penghujan. Oscar menegaskan fogging atau pengasapan bukan cara yang efektif dalam mencegah DBD.

"Pencegahan DBD harus dilakukan secara menyeluruh dari hulunya dengan pemberantasan sarang nyamuk agar nyamuk aedes aegepty tidak bisa berkembang biak." kata Oscar.

Jumlah korban penderita DBD di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menggalami peningkatan semenjak Kamis (24/1), sehingga pemerintah setempat menetapkan kejadian luar biasa. Kabid Penanggulangan dan Pengamatan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih mengatakan sampai dengan Sabtu (26/1), jumlah korban telah mencapai 157 orang, tersebar di 40 dari 51 kelurahan.

"Data korban DBD sampai dengan laporan yang kami terima kemarin jumlahnya mencapai 157 kasus yang tersebar di 40 kelurahan di Kota Kupang," katanya.

Kasus DBD juga terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo dan mengalami peningkatan pada akhir bulan Januari 2019. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Yamin Lihawa, mencatat, kasus DBD di Kecamatan Kwandang mencapai 17 kasus atau meningkat dari 12 kasus, Kecamatan Tomilito 5 kasus atau meningkat dari 2 kasus, sama dengan Kecamatan Anggrek terdapat 5 kasus, serta Kecamatan Atinggola, 1 kasus.

"Totalnya mencapai 28 kasus," ujar Yamin. Sementara itu, sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, dinyatakan sebagai wilayah endemik DBD.Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top