9 Negara Tawarkan Bantuan Cari Kapal Selam RI
Para awak kapal selam TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402, berjajar di dek kapal saat tiba di Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Februari 2012.
Kapal selam KRI Nanggala 402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak pada Rabu (21/4) setelah minta izin menyelam sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan, Kamis (22/4), komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala 402 itu terjadi sekitar pukul 04.35 ketika Komandan Gugus Tugas Latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.
TNI Angkatan Laut mulai menggunakan kapal selam buatan HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman pada 1977, sejak sejak 6 Juli 1981 dengan basis pangkalan di Ujung, Surabaya.
Kapal selam dengan spesifikasi 1.395 ton, dengan dimensi panjang 59,5 meter, tinggi 6,3 meter dan lebar 5,5 meter ini memiliki empat mesin diesel elektrik. Kecepatan kapal ketika menyelam dapat mencapai 21,5 knot, sementara ketika berlayar di permukaan mencapai 11 knot. Kapal ini mampu membawa persenjataan hingga 14 torpedo SUT.
Jika dilihat dari tahun produksinya, KRI Nanggala 402 memang telah berusia 44 tahun ini, tetapi Kementerian Pertahanan mengatakan dalam pernyataannya bahwa kapal selam ini telah beberapa kali melaksanakan pemeliharaan dan overhaul di Jerman, di PT PAL dan terakhir di Korea Selatan pada 2007-2012. VoA/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya