Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menuju Asian Games l INASGOC Pasarkan Suvenir ke Luar Negeri

80 Persen Suvenir Asian Games Buatan Dalam Negeri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penyelenggaraan Asian Games 2018 akan membawa dampak jangka panjang bagi ekonomi Indonesia.

JAKARTA - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/INASGOC) mengklaim 80 persen suvenir Asian Games merupakan produk dalam negeri dari 15 pemegang lisensi lokal.

"Kami memastikan mayoritas produk dan orang-orang yang terlibat dalam Asian Games dari dalam negeri. Kami bekerja sama dengan 17 perusahaan pemegang lisensi dan 15 perusahaan dari itu adalah lokal," kata Ketua INASGOC Erick Thohir, di Jakarta, Rabu (30/5).

Direktur Pengelola Suvenir INASGOC Mochtar Sarman mengatakan perusahaan-perusahaan pemegang lisensi merupakan perusahaan-perusahaan yang telah melalui seleksi seperti kualitas produk, ketersediaan produk yang dapat diterima pasar, serta kredibilitas perusahaan.

"Lisensi kami bersifat eksklusif karena hanya pemegang lisensi yang dapat mencantumkan logo Asian Games dalam produk-produk mereka," kata Mochtar.

INASGOC, lanjut Mochtar, telah memiliki 350 desain untuk produk-produk suvenir Asian Games dari semua kategori. "Kami juga masih akan menambah para pemegang lisensi baik dari usaha kecil dan menengah ataupun perusahaan. Kami mengharapkan waktu produksi masih mencukupi," ujar Mochtar.

Selain produk suvenir, INASGOC juga akan melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah produk makanan sebanyak 351 pelau UKM ketika penyelenggaraan Asian Games pada 18 Agustus - 2 September.

Mochtar menegaskan, bahwa INASGOC memasarkan sejumlah produk suvenir di luar negeri melalui jaringan toko retail internasional dan situs resmi INASGOC.

"Kami ada kegiatan fun run di Huangzhou, China, sekalian kami jual produk untuk meramaikan kegiatan itu. Ada beberapa produk yang diminati seperti boneka dan kaos," kata Direktur Pengelola Suvenir INASGOC Mochtar Sarman.

Namun, Mochtar mengaku belum dapat memastikan jumlah permintaan pasar luar negeri terhadap produk-produk suvenir Asian Games 2018 meskipun ada permintaan dari sejumlah negara Asia.

"Kami meminta para pemegang lisensi untuk menggenjot produksi mereka. Karena banyak pabrik yang tutup jelang Lebaran, bahan juga susah. Kami berharap sebelum Asian Games, produk-produk sudah lengkap," kata Mochtar.

INASGOC, lanjut Mochtar, masih akan menambah pemegang lisensi suvenir Asian Games dari 17 usaha kecil dan menengah serta perusahaan yang telah memegang lisensi suvenir. "Selama mereka dapat meluncurkan produk sebelum upacara pembukaan, kami tentu akan memberikan lisensi. Kami memprioritaskan produk-produk lifestyle," kata Mochtar.

Selain penjualan produk di luar negeri, INASGOC juga memasarkan produk-produk suvenir Asian Games ke sejumlah warung di Indonesia.

Nilai Ekonomi

Terkait dengan sektor ekonomi, Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir menjelaksan, penyelenggaraan Asian Games 2018 akan membawa dampak jangka panjang bagi Indonesia.

"Ini bisa jadi semacam legacy. Perbaikan infrastruktur di sana sini yang dilakukan itu jadi modal bagus untuk ke depannya. Kalau kita sukses dengan Asian Games ini, dan kalau 2032 (Indonesia) dapat Olimpiade, kita sudah siap," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan dampak ekonomi langsung Asian Games dair berbagai sektor mencapai 45,1 triliun rupiah termasuk dari pengeluaran pengunjung, investasi infrastruktur pendukung, dan operasionalisasi penyelenggaraan.

Bappenas juga memperkirakan persebaran para perserta dan pengunjung Asian Games 2018 terbagi sebanyak 70 persen di Jakarta dan 30 persen di Palembang.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top