80% Pencemaran Laut dari Daratan
Kurangi Sampah - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar (kedua dari kanan) pada acara High Level Dialog on the Integrative Global Agenda to Protect the Marine Environment from Land-Based Activities, di Paviliun Indonesia, Katowice, Polandia, Rabu (12/12). Indonesia berinisiatif mengurangi sampah, khususnya yang berasal dari bahan plastik.
Jumlah Signifikan
Indonesia, tambah Siti, telah menerapkan program penilaian kinerja lingkungan oleh perusahaan (Proper) yang telah menghasilkan pengurangan beban pencemaran dalam jumlah yang signifikan. Sebanyak 437 perusahaan hijau telah melaporkan 8.474 kegiatan yang didedikasikan untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) target ke-14.
Penyelenggaraan "High Level Dialog on the Integrative Global Agenda to Protect the Marine Environment from Land-Based Activities" pada tanggal 12 Desember 2018 di Paviliun Indonesia, Katowice, Polandia, bertepatan dengan pertemuan ke-24 para pihak Konvensi Perubahan Iklim (COP 24 UNFCCC). Ini merupakan dialog tingkat menteri dalam upaya inisiatif Indonesia melaksanakan langkah konkret menangani pencemaran dan kerusakan lingkungan laut.
High Level Dialogue merupakan tindak lanjut pertemuan "The Fourth Intergovernmental Review Meeting on the Implementation of the Global Programme of Action for the Protection of the Marine Environment from Land-based Activities" (IGR-4), di Bali, tanggal 31 Oktober sampai 1 November 2018, yang telah menghasilkan Bali Declaration.
Pada acara High Level Dialog tersebut, Siti Nurbaya menyampaikan bahwa Bali Declaration merupakan solusi negara-negara anggota dalam menangani masalah pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut yang berasal dari berbagai kegiatan yang berasal dari daratan. Kegiatan ini bersifat lintas negara sehingga perlu didukung kerja sama antar negara melalui peningkatan kapasitas, pengetahuan dan keterampilan serta alih teknologi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya