Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Thailand I Dua Partai Lagi Belum Tentukan Sikap untuk Berpihak

7 Partai Oposisi Bentuk Koalisi

Foto : AFP/Lillian SUWANRUMPHA

Kesepakatan Berkoalisi l Tujuh pemimpin partai politik di Thailand memperlihatkan dokumen kesepakatan koalisi di Bangkok, Rabu (27/3). Partai-partai ini setuju berkoalisi untuk menyingkirkan partai dukungan militer meraih kekuasaan kembali pasca pemilu yang digelar Minggu (24/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini yang dirancang junta, pemilu saat ini menguntungkan junta karena militer mendapatkan jatah 250 kursi di majelis tinggi. Itu berarti partai non-militer seperti Pheu Thai membutuhkan kemenangan telak agar bisa menentukan siapa yang akan menjabat sebagai perdana menteri.

Menurut analis dari institusi yang bermarkas di Singapura, Institute for International and Strategic Studies, bernama Aaron Connelly, walaupun koalisi prodemokrasi berhasil terbentuk, namun akan mustahil bagi mereka untuk mendapatkan suara yang mereka butuhkan untuk menentukan perdana menteri.

"Mereka hanya akan menciptakan batasan bagi mengklaim legitimasi untuk menentang junta di parlemen berikutnya," kata Connelly.

Koalisi yang dibentuk pada Rabu, belum termasuk dua partai terkemuka lainnya yaitu Bhumjaithai dan Partai Demokrat, dimana dua partai itu sejauh ini berhasil meraih sekitar 70 kursi. Hingga saat ini, Bhumjaithai dan Partai Demokrat, masih belum menentukan sikap untuk berpihak pada kubu mana.

Sementara itu Partai Phalang Pracharat, menyatakan mereka amat optimistis bisa mendapatkan sekutu sendiri yang sepaham dengan kubunya. Dalam pesta demokrasi kali ini, Phalang Pracharat, memperoleh suara yang lebih lebih baik dibandingkan lawan- lawannya. "Kemenangan ini adalah mandat rakyat yang ingin menjadikan Prayut Chan- Ocha sebagai perdana menteri," pungkas wakil juru bicara Partai Phalang Pracharat. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top