7 Daerah Aliran Sungai di Jatim Berpotensi Meluap
Fenomena badai La Nina diprediksi masih akan terjadi hingga sepekan ke depan di sejumlah wilayah Jatim, sesuai peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo.
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (14/10) meminta masyarakat dan juga masing-masing pemda di Jatim untuk mewaspadai dampak terjadinya cuaca ekstrim dan fenomena hidrometeorogi.
Untuk itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan langkah mitigasi khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) besar yang berpotensi meluap dan menjadi penyebab banjir.
Menurut Khofifah, setidaknya terdapat 7 DAS yang harus diwaspadai diantaranya Sungai Bengawan Solo yang memiliki 4 DAS antara lain Kali Girindalu, Kali Lamong, Kali Lorog. Kemudian, di Sungai Welang Rejoso, Sungai Brantas, Sungai Madura, Sungai Pekalen Sampean, Sungai Bondoyudo Bedadung, dan Sungai Baru Bajulmati.
"Untuk 7 DAS itu, telah dipasang Early Warning System (EWS). Tolong masyarakat ikut menjaga EWS ini demi kebaikan kita bersama," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Untuk mempersiapakan hal tersebut, ia menjelaskan, pihak BPBD Jatim telah mengirim bantuan logistik ke kabupaten/kota untuk mengantisipasi dan mengatasi bencana.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya