5 Jenis Peta Dunia yang Akan Mengubah Perspektif
Worldmapper.org / Sasi Group (University of Sheffield) and Mark Newman (University of Michigan).
2. Peta Dunia "Pacific-centered"
Ketentuan lain dari peta dunia adalah bahwa peta tersebut berpusat pada meridian utama, atau garis bujur nol derajat (timur-barat). Namun, hal ini secara ilmiah bersifat arbitrer, yang mengacu pada lokasi Royal Observatory di Greenwich, London. Hasilnya adalah Eropa (meskipun juga Afrika) berada di tengah-tengah peta dunia konvensional - sebuah perspektif yang agak kolonial.
Peta yang berpusat pada meridian yang sudah umum dikenal menempatkan tepi peta di tengah-tengah Samudra Pasifik sehingga tidak ada benua yang terbelah menjadi dua. Tetapi peta yang berpusat di Samudra Pasifik juga berfungsi dengan baik karena tepian peta berada di tengah-tengah Atlantik. Hal ini menempatkan Asia Timur pada posisi yang lebih menonjol dan mendorong Eropa ke pinggir. Sebagian besar Oseania dan Asia menggunakan peta yang berpusat di Pasifik. (Peta yang berpusat di Amerika juga digunakan, tetapi ini memiliki konsekuensi yang tidak menguntungkan karena membagi Asia ke kedua sisi peta).
Pandangan kita yang berpusat pada meridian membentuk cara kita mengacu pada wilayah-wilayah dunia. Far East, misalnya, menyiratkan jauh dari Greenwich, London. Melihat Eropa di sebelah kiri peta dan Amerika di sebelah kanan dapat terlihat berlawanan dengan intuisi, namun hal ini sama benarnya dengan titik potong arbitrer lainnya. Bagaimana pun juga, dunia ini bulat.
4. Peta dunia proyeksi azimuthal polar
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya