45 Persen Pendapatan Negara untuk Bayar Utang
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudisthira, mengatakan dengan besarnya beban kewajiban pembayaran utang tahun depan, pemerintah dikhawatirkan sulit menjalankan kebijakan untuk dorong pemulihan daya beli masyarakat.
Program Quick Win Prabowo tahun pertama akan terbentur ketersediaan ruang fiskal.
"Mau jalankan makan bergizi gratis, tapi bayar utang lebih urgent karena mempengaruhi rating surat utang pemerintah," kata Bhima.
Oleh karena itu, pemerintah diminta melakukan inovasi untuk meringankan beban utang, salah satunya melalui pertukaran utang dengan program transisi energi.
Misalnya, pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, yang bisa ditukar dengan utang atau debt swap untuk kurangi beban utang pemerintah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya