44.292 Guru Honorer Lolos Seleksi ASN PPPK
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudridtek), Nadiem Makarim.
Dia mengungkapkan, pada 2021 yang bertepatan dengan masa pandemi menjadi awal rekor upaya perubahan nasib guru. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah daerah berhasil mengajukan formasi guru ASN PPPK sebanyak lebih dari 513.000.
Rekor ini membuktikan bahwa para guru honorer mendapat kesempatan luas dan adil untuk memperjelas statusnya. Bahkan di masa pandemi yang banyak keterbatasan sekali pun, begitu banyak terobosan untuk menuntaskan permasalahan guru honorer.
Terobosan yang dimaksud antara lain, penyediaan ratusan ribu formasi guru ASN PPPK yang berarti penyediaan gaji oleh pemerintah pusat agar pemerintah daerah dapat fokus pada pemenuhan kebutuhan guru; kesempatan tiga kali seleksi yang tidak berbayar bagi para guru honorer; materi pembelajaran gratis untuk para guru honorer mempersiapkan diri mengikuti tes. "Serta sejumlah kebijakan afirmatif untuk memudahkan guru honorer mendapatkan skor yang cukup agar dapat lulus menjadi ASN PPPK," tandasnya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan, Kemendikbudristek, Nunuk Suryani meminta para guru yang belum menjadi ASN tidak berkecil hati. Dia menyebut, bahwa ada lebih dari 600 ribu kuota yang tersedia pada seleksi tahun 2023.
Dia memastikan, komitmen pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan guru tidak akan pernah surut. Hal tersebut demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. "Kuncinya ada pada pemerintah daerah. Kami sangat berharap pemerintah daerah dapat mengajukan usulan formasi semaksimal mungkin," terangnya.
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya