Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Seluruh ASN di Pemkab Garut Wajib Tes Usap

42,2 Juta Warga Divaksin Covid-19 Dosis Ketiga

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 42.210.629 warga Indonesia telah menerima vaksinasi dosis ketiga atau penguat (booster).

Jumlah tersebut setara dengan 20,27 persen warga yang ditargetkan mendapatkan vaksinasi di Tanah Air. Demikian data yang dikutip dari Satuan Tugas (Satgas) Vaksinasi Covid-19 Nasional per Jumat (13/5) pukul 18.00. Sedangkan untuk penerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua sudah sebanyak 166.084.781 warga.

Jumlah ini setara dengan 79,75 persen warga yang menjadi sasaran target vaksinasi. Sedangkan untuk penerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga sudah mencapai sebanyak 199.518.534 warga. Sasaran vaksinasi yang ditetapkan pemerintah sebanyak 208.265.720.

Sasaran vaksinasi ini meliputi tenaga kesehatan, warga lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan dan warga umum, warga usia 12 hingga 17 tabun, dan anak-anak.

Dengan jumah tersebut maka sebanyak 95 per 100 penduduk sasaran vaksinasi sudah mendapat satu dosis (target total sasaran vaksinasi sampai tahap akhir) sebanyak 208.265.720.

Humas Satgas Penanganan Covid-19 Garut, Yeni Yunita, mengatakan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, secara bertahap menjalani tes usap untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 setelah cuti dan libur Lebaran 2022.

"Swab antigen ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran yang diterbitkan oleh Satgas Covid-19, guna mengantisipasi penyebaran virus pascalibur dan cuti Lebaran," kata Yeni Yunita.

Yeni menuturkan pelaksanaan tes usap bagi kalangan ASN di lingkungan Pemkab Garut ditargetkan sebanyak 13 ribuan orang yang dilakukan secara massal di setiap instansi masing-masing.

Deteksi Dini

Tes usap itu, kata dia, bertujuan mendeteksi secara dini penyebaran wabah Covid-19 di lingkungan kerja Pemkab Garut setelah libur Lebaran, sekaligus meningkatkan jumlah pengusutan agar level PPKM di Garut turun dari level 2 ke level 1.

"Kami mengajak rekanrekan di SKPD untuk melakukan tes swab, dan jika berhalangan hadir karena sakit atau yang lainnya bisa melakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat agar bisa mendapatkan pelayanan tes swab antigen," katanya.

Ia menambahkan tes usap bagi ASN itu sesuai surat edaran yang terbit 11 Mei 2022 yang menginstruksikan semua kepala perangkat daerah untuk memastikan pegawainya sudah melakukan tes usap sebelum 15 Mei 2022.

"Testing ini juga sebagai salah satu kelengkapan dokumen pembayaran tambahan penghasilan ASN," katanya. Kepala Asosiasi Puskesmas se-Indonesia Kabupaten Garut, Amilia menambahkan tim medis di puskesmas diinstruksikan untuk melakukan tes usap antigen bagi semua ASN di satuan kerja perangkat daerah masing-masing.

Targetnya, bisa melakukan tes usap sebanyak 13 ribuan orang yang harus selesai sampai 15 Mei 2022. "Hari ini kita melaksanakan swab yang diinstruksikan oleh Bupati untuk menindaklanjuti pemberlakuan PPKM di Kabupaten Garut yang naik di level 2, di mana salah satu faktornya karena angka testing kita kurang," katanya.

Kasus aktif Covid-19 di Pulau Madura, Jawa Timur, kini tinggal satu orang atau berkurang dua orang dibanding data dua pekan sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis masing- masing Dinas Kesehatan di empat kabupaten di Pulau Madura per 13 Mei 2022, kasus aktif Covid-19 kini hanya di Kabupaten Pamekasan, sedangkan di tiga kabupaten lain yakni Bangkalan, Sampang dan Kabupaten Sumenep nihil.

"Dua pekan lalu, penderita kasus aktif Covid-19 di Pamekasan ini sebanyak dua orang, tapi kini tinggal satu orang saja," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Saifudin. Sebelumnya pada 4 Mei 2022 tercatat, total jumlah kasus aktif di Kabupaten Pamekasan sebanyak dua orang.

"Alhamdulillah, sekarang tinggal satu orang, dan kami berharap pada akhirnya akan sama seperti tiga kabupaten lain yakni nihil kasus aktif," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top