Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

3 Alasan Mengapa Banyak Orang Gagal Mewujudkan Resolusi Tahun Baru

Foto : Freepik/Tirachardz

Ilustrasi perayaan tahun baru.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagian dari kita pasti kerap membuat resolusi setiap menyambut tahun baru. Banyak janji ini kita buat semata-mata untuk memperbaiki diri di masa depan atau mencapai apa yang belum bisa kita diraih pada tahun sebelumnya.

Faktanya resolusi tahun baru sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Orang pertama yang dikatakan melakukannya adalah orang Babilonia kuno, yang juga diyakini sebagai kelompok yang pertama kali mengadakan perayaan untuk menghormati pergantian tahun.

Bedanya, mereka tidak merayakan tahun baru pada bulan Januari melainkan pada pertengahan Maret ketika tanaman ditanam, seperti yang dirangkum dari laman History.

Mereka juga tak meminta jodoh atau postur badan yang ideal. Kaum Babilonia merayakan pergantian tahun dengan berjanji kepada para dewa untuk membayar hutang mereka dan mengembalikan benda apa pun yang mereka pinjam.

Hingga kini, resolusi tetap identik dengan tahun baru. Hanya saja, kebanyakan orang membuat resolusi hanya untuk diri mereka sendiri dan bukan ditujukan kepada Tuhan atau Dewa seperti yang kaum Babilonia atau bangsa Romawi lakukan.

Tapi berapa banyak dari kita yang benar-benar berpegang teguh mewujudkan resolusi tahun baru ini ketika pada bulan Februari, kita mungkin sudah menguburnya.

Menurut sebuah penelitian seperti yang dilansir dari History, sebanyak 45 persen orang Amerika mengatakan mereka biasanya membuat resolusi tahun baru, namun hanya 8 persen yang berhasil mencapai tujuan mereka.

Berbicara kepada Channel News Asia, Annabelle Chow, psikolog klinis dari Annabelle Psychology, menuturkan ada sejumlah alasan mengapa seseorang kerap gagal mewujudkan resolusi tahun baru yang dimiliki, antara lain:

1. Tidak Memikirkan Cara Mencapai Resolusi atau "To Do List" dengan Tepat

Chow menjelaskan banyak orang gagal mewujudkan resolusinya karena mereka melupakan adanya tahapan yang harus dilakukan secara konsisten untuk mencapai hal tersebut.

"Misalnya, ingin menjadi bugar akan membutuhkan nutrisi yang baik dan olahraga teratur yang harus dijadwalkan dengan konsisten. Tiba-tiba, apa yang dimulai sebagai tujuan sederhana mungkin terlihat lebih seperti perubahan besar dalam gaya hidup," ujar Chow seperti dilansir dari Channel News Asia.

2. Mengharapkan Hasil Instan

Layaknya cita-cita, resolusi pasti diraih dengan usaha. Menurut Chow, banyak orang gagal karena mereka hanya fokus pada hasil. Hal ini akan membuat seseorang kamu semakin sulit untuk bertahan pada proses ketika tidak segera membuahkan hasil.

"Jika kita hanya berfokus pada hasil tertentu, akan sulit untuk bertahan dalam upaya kita, terutama jika hasilnya tidak langsung. Mencapai tujuan membutuhkan pemikiran dan waktu. Tanpa mempertimbangkan proses dan waktu yang dibutuhkan, kita bisa putus asa dan mengalah sebelum mencapai tujuan," jelasnya.

3. Tidak Konsisten

Pada banyak kasus, banyak orang menetapkan resolusi dengan sembarangan hanya karena antusiasme mereka atas perayaan tahun baru atau sekedar karena banyak orang yang juga melakukannya.

Jika iya, maka sangat mungkin bagi kamu untuk mengubur resolusi begitu euforia tahun baru tak lagi kamu rasakan.

"Kami mengandalkan harapan dan janji tahun baru untuk mendorong kami mencapai tujuan kami. Ketika desas-desus Tahun Baru memudar, menjadi sulit untuk tetap termotivasi," ujar Chow.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top