Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekerasan Bersenjata - Tump Kutuk Tindakan Pengecut

29 Tewas dalam Dua Penembakan Massal di AS

Foto : AFP/ DEREK MYERS / @DEREKMYERS TWITTER ACCOUNT

PENJAGAAN DIPERKETAT - Videograb ini diambil dari akun Twitter Derek Myers pada 4 Agustus 2019 yang memperlihatkan para petugas polisi melakukan penjagaan ketat setelah terjadi penembakan massal di sebuah bar, kawasan hiburan malam Oregon di Dayton, Ohio, AS, Minggu (4/8). Sembilan orang tewas dalam peristiwa tersebut, sementara pelaku ditembak mati petugas.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Dua penembakan massal yang menewaskan puluhan orang terjadi di Amerika Serikat (AS). Insiden pertama berlangsung di sebuah toko Walmart di El Paso, Texas, Sabtu (3/8), menewaskan 20 orang. Pelaku penembakan yang disebut masih berusia 21 tahun akhirnya menyerahkan diri.

Tak lama kemudian atau pada Minggu (4/8) dini hari, kembali terjadi penembakan di Dayton, Ohio, memakan korban sembilan orang meninggal dunia. Petugas keamanan yang merespons laporan penembakan massal itu berhasil menembak mati pelaku.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden AS, Donald Trump, yang tengah menghabiskan akhir pekan di klub golfnya di New Jersey, mengatakan bahwa penembakan itu tidak hanya tragis, namun itu adalah tindakan pengecut.

"Tidak ada alasan atau alasan yang akan membenarkan pembunuhan orang tidak bersalah," kata dia di Twitter ketika merespons tragedi di El Paso, seperti dikutip AFP, Minggu.

Ini merupakan minggu yang sangat buruk untuk kekerasan senjata di AS. Sebelum dua penembakan massal terakhir, dua orang tewas dan seorang polisi terluka di sebuah Walmart di Mississippi, Selasa pekan lalu.

Terkait dengan insiden El Paso, otoritas Texas kini tengah menyelidiki insiden penembakan massal di Walmart El Paso tersebut dengan kemungkinan motif pelaku sebagai kejahatan rasial dan sedang mempelajari manifesto itu.

"Saat ini kami memiliki manifesto dari individu ini yang menunjukkan sampai taraf tertentu jika dia memiliki hubungan dengan potensi kejahatan rasial," kata Kepala Kepolisian El Paso, Greg Allen, dalam konferensi pers.

Pelaku yang diidentifikasi media AS sebagai Patrick Crusius itu berasal dari Allen, pinggiran Kota Dallas. Tersangka dilaporkan menyerahkan diri kepada polisi setelah mengamuk dan menewaskan 20 orang serta melukai 26 orang pengunjung lainnya.

Media AS menyebut pelaku sebagai orang kulit putih dan mengaitkannya dengan manifesto yang dipasang secara online yang mencakup kutipan-petisi yang menentang "invasi Hispanik" di Texas.

Belasan Orang Terluka

Sementara itu, polisi menjelaskan sembilan orang tewas dalam penembakan massal pada Minggu pagi di Dayton, Ohio. Pelaku penembakan ditembak mati oleh petugas yang merespons laporan penembakan massal tersebut.

"Insiden itu terjadi tak lama setelah jam 01.00 pagi di sebuah bar populer dan distrik kehidupan malam di Kota Oregon," kata Letnan Kolonel Polisi Matt Carper.

Carper menambahkan tidak ada polisi yang terluka dalam insiden itu. "Kami memiliki sembilan korban yang meninggal ... dan kami memiliki sekitar 16 korban lagi yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang tidak diketahui."ang/AFP/WP

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top