Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

29 Juta Orang Gunakan Layanan MRT pada 2024

Foto : ANTARA/HO- PT MRT Jakarta (Perseroda)

Suasana di Stasiun MRT Lebak Bulus Grab saat jam sibuk.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat sebanyak 29.430.945 orang telah menggunakan layanan MRT sepanjang Januari hingga September 2024 atau kuartal III 2024.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyatakan angka ini menunjukkan sekitar 107 ribu orang per hari memakai transportasi ini.

Bahkan, saat hari kerja Senin-Jumat, sambung dia, angka keterangkutan telah mencapai 120-130 ribu orang per hari.

Ahmad mengutip survei kepuasan pelanggan 2024 yang diinisiasi oleh Community of Metros (COMET) mengemukakan bahwa dengan ketepatan waktu 100 persen, baik waktu tempuh, tunggu, hingga kedatangan kereta, MRT Jakarta lebih unggul dibanding 30 operator dari Eropa, Amerika, maupun Asia.
Adapun sejauh ini, tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) berada di lima stasiun, yaitu Dukuh Atas BNI, Bundaran HI Bank DKI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri.

Sejumlah faktor seperti integrasi antarmoda dan gedung di sekitar stasiun, transit mitra pengumpan(feeder), dan program gaya hidup dan kegiatan mendorong peningkatan tersebut.
Lalu, guna menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
Ahmad mengatakan kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan.

Lebih jauh lagi, moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
Ahmad mengatakan hadirnya angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).
Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22--23 persen angka keterangkutan dari totalridershipMRT Jakarta. Ant

Redaktur : -
Penulis : Deri Henriawan

Komentar

Komentar
()

Top