Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem l Puluhan Wilayah Jakarta Waspadai Dampak Hujan Disertai Angin Kencang

22 Rumah di Bogor Terendam Banjir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Banjir yang merendam puluhan rumah di Bogor ditengarai efek proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang membuat penyempitan drainase di wilayah tersebut.

BOGOR - Sebanyak 22 rumah di Kota Bogor, Jawa Barat, terendam banjir yang disebabkan oleh tersumbatnya gorong-gorong aliran Sungai Cimakaci atau anak Sungai Cisadane, Rabu (2/1).

Luapan air ini menggenangi rumah warga di dua kampung sekaligus, yakni Kampung Rancamaya Cikobak, RT 003/RW 004, Kelurahan Rancamaya, dan Kampung Bojong Kerja RT 001/RW 004 Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyebutkan, ada 22 rumah warga di Kampung Rancamaya Cigobak, dan tiga rumah di Kampung Bojong Kerta yang terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Banjir itu terjadidisebabkan hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut, dan ketidakmampuan gorong-gorong di sekitarnya menampung air hujan, debit serta volume air dari Sungai Cimakaci.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang meninjau lokasi menyebutkan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah penanggulangan banjir, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurutnya, kemungkinan besar banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga volume air anak sungai meningkat. Selain karena faktor cuaca, lanjutnya, ada kemungkinan indikasi karena efek proyek tol Bocimi yang membuat penyempitan drainase di wilayah tersebut.

"Karena sering dilewatialat-alat berat, di beberapa titik kemungkinan dampak Tol Bogor-Ciawi-sukabumi (Bocimi). Saluran drainase kelihatan mengecil, karena jalannya turun," kata Bima.

Bima menyebutkan, telah menginstruksikan lurah dan camat untuk mengungsikan warga sementara waktu ke masji-masjid terdekat, dan memastikan kebutuhan sandang, pangan terpenuhi, mulai dari logistik, pakaian dan selimut, hingga makanan.

"Kami sudah instruksikan Dinas Sosial dan BPBD untuk menyalurkan bantuan kepada warga, peralatan tidur, baju, makanan, juga meminta Damkar untuk menyedot air dulu," katanya.

Terkait kerusakan drainase, Bima juga menginstruksi Dinas PUPR untuk melakukan koordinasi dengan pihak Bocimi, bersama-sama melakukan perbaikan fisik yang diperlukan. Banjir dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, hingga Rabu sore air sudah surut, dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Menurut warga, banjir ini merupakan kejadian yang pertama kalinya. "Sejarahnya baru pertama kali ini banjir," kata Andi, seorang warga.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menghimbau puluhan wilayah di ibukota agar waspada seraya mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi akibat potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang hingga pukul 18.00 WIB.

Rawan Tumbang

Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan kegiatan pemangkasan pohon yang rawan tumbang di sejumlah titik keramaian selama musim hujan dan angin kencang guna mengantisipasi timbulnya korban.

"Situasi ini juga berlangsung di Jabodetabek. Kita harus wasdapa, khususnya pada peristiwa pohon tumbang atau tanah longsor di sekitar bantaran sungai," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.

Hal itu diungkapkan Tri saat meninjau peristiwa tanggul ambles di bantaran Kali Bekasi Jalan Expres Raya Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Dikatakan di wilayahnya saat ini ada ribuan pohon yang rawan tumbang di sejumlah titik keramaian seperti jalan, pusat kota hutan kota dan lainnya. Untuk itu pihaknya telah menginstruksikan instansi terkait dari Dinas Tata Kota untuk menaruh perhatian pada potensi pohon tumbang. emh/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top