Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem I Bidaracina Terendam Banjir Hingga 80 Sentimeter

21,4 Ton Garam Berhasil Kurangi Hujan Jabodetabek

Foto : ANTARA / Fakhri Hermansyah

Foto udara banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Banjir dengan ketinggian air 20-80 sentimeter di Bidaracina, Jakarta Timur terjadi akibat limpasan Kali ­Ciliwung.

JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggunakan bahan semai 21,4 ton garam atau NaCl hingga 26 Februari 2021 untuk mengurangi curah hujan yang turun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Jadi kita jatuhkan dulu hujannya di laut sebelum dia bergerak ke daerah rawan banjir termasuk daerah Jabodetabek," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Jon Arifian, di Jakarta, Jumat (26/2).
Bahan semai garam tersebut dibawa dalam 13 sorti penerbangan menggunakan armada pesawat TNI Angkatan Udara CASA-212 dan CN-295.
Pelaksanaan rekayasa cuaca atau operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) dimulai pada 21 Februari 2021 dan masih berlangsung.
"Jadi kita seoptimal mungkin pada siang hari kita melakukan penyemaian awan sehingga daerah rawan banjir itu bisa berkurang curah hujannya," ujar Jon.
Pada operasi TMC untuk penanganan cuaca ekstrem yang dilakukan pada Jumat (26/2), sebanyak tiga sorti penerbangan membawa total lima ton NaCl sebagai bahan semai untuk penyemaian awan hujan potensial.
Penyemaian itu dilakukan di daerah Barat, Barat Daya dan Barat Laut dari Jabodetabek tepatnya di Selat Sunda, Pesisir Timur lampung, dan Ujung Kulon.
Dari operasi TMC, BPPT mengklaim terjadi pengurangan curah hujan yang turun di wilayah Jabodetabek dibandingkan periode curah hujan ekstrem seperti pada 18 Februari-20 Februari 2021 di mana banjir melanda. "Curah hujan ada tapi tidak berdampak kepada terjadinya genangan," tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan kawasan Jabodetabek akan mengalami potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 24-27 Februari 2021.
Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.
Untuk mendukung operasi TMC, BPPT bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Banjir Jakarta
Banjir dengan ketinggian air 20-80 sentimeter terjadi akibat limpasan Kali Ciliwung, merendam permukiman penduduk di RW 07 Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
"Ini sudah banjir keempat pada Februari 2021. Yang paling parah pada 19-20 Februari kemarin sampai tiga meter," kata warga RW 07, Nurdin (51), di Jakarta.
Kali Ciliwung dilaporkan meluap pada Jumat pagi setelah status siaga 3 di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/2) malam.
Menurut Nurdin, otoritas terkait telah memberikan peringatan dini waspada banjir melalui alat pengeras suara dan sirine yang terpasang di pos kantor RW 07.
"Dari malam itu sudah ada pemberitahuan melalui pos RW, ada sirine. Kita sudah dikasih tahu akan banjir," katanya.
Permukaan air tertinggi terjadi sekitar pukul 09.00 WIB setelah luapan sungai mulai merendam rumah warga mulai pukul 06.00 WIB.
Sebagian warga RW 07 mengungsi ke lingkungan Gelanggang Olahraga (GOR) Otista yang berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk.
"Kalau saya bertahan di rumah aja. Ini termasuk banjir yang biasa," katanya.
Hingga pukul 12.00 WIB banjir di kawasan itu berangsur surut, namun menjelang sore ketinggian permukaan air masih tampak berkisar 80 sentimeter di titik terparah.
Selain di wilayah Bidaracina, banjir juga merendam rumah penduduk di Kebon Pala, Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara berkisar satu meter. Pemicu banjir di kawasan itu juga dipengaruhi luapan Kali Ciliwung. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top