Koran-jakarta.com || Selasa, 25 Mar 2025, 01:00 WIB

Tiongkok Uji Regenerasi Cacing Planaria di Antariksa

  • Luar Angkasa

Beijing - Stasiun luar angkasa Tiongkok akan memperkenalkan anggota baru dalam eksperimen sains luar angkasanya, yaitu planaria, makhluk yang terkenal dengan kemampuan regenerasi yang luar biasa.

Tiongkok Uji Regenerasi Cacing Planaria di Antariksa

Ket. Tiongkok - Penelitian Luar Angkasa

Doc: istimewa Tiongkok Uji Regenerasi Cacing Planaria di Antariksa

Planaria, cacing pipih dengan sejarah evolusi selama lebih dari 520 juta tahun, adalah salah satu model hewan percobaan yang banyak digunakan dalam penelitian biologi.

Seperti dikutip dari Antara pada Senin (24/3), organisme itu menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk perbaikan jaringan dan meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang. Ketika dibelah, planaria dapat meregenerasi otot yang hilang, kulit, usus, dan bahkan seluruh otak dari setiap segmen, sebuah proses yang dapat diulang tanpa batas waktu.

Studi tentang planaria memiliki implikasi yang mendalam untuk memahami mekanisme seluler manusia dalam melawan penuaan dan meningkatkan umur panjang, menurut Pusat Teknologi dan Rekayasa untuk Pemanfaatan Luar Angkasa yang berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS).

Para ilmuwan berharap penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang mekanisme regenerasi seluler dan potensinya dalam pengobatan regeneratif bagi manusia, termasuk dalam pemulihan jaringan dan organ yang rusak. mereka juga akan menyelidiki bagaimana lingkungan luar angkasa memengaruhi proses regeneratif dan perilaku fisiologis planaria.

Eksperimen ini akan mengeksplorasi mekanisme molekuler di balik efek pada regenerasi planaria yang disebabkan oleh luar angkasa, sehingga memajukan pemahaman kita tentang biologi regeneratif.

Inisiatif ini mengikuti keberhasilan penyertaan ikan zebra dan lalat buah dalam eksperimen sains yang dilakukan di stasiun luar angkasa Tiongkok.

Para peneliti menggunakan ikan zebra untuk menyelidiki dampak mikrogravitasi pada protein otot dan tulang vertebrata, sembari melakukan eksperimen lalat buah untuk memahami pertumbuhan, perkembangan, karakteristik alat gerak, dan ritme biologis mereka dalam kondisi mikrogravitasi dan hipomagnetik di luar angkasa.

Dengan terus berkembangnya penelitian biologi di luar angkasa, Tiongkok semakin menegaskan komitmennya dalam eksplorasi ilmiah yang tidak hanya berdampak pada ilmu antariksa, tetapi juga bagi kemajuan kesehatan dan teknologi di Bumi.

Tim Redaksi:
S
A

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait